Survei Litbang Kompas Pilkada Jakarta: Anies 29,8%, Ahok 20%, RK 8,5%
Jika Anies dan Ahok kembali maju maka akan terjadi pertarungan ulang dahsyat atau blockbuster rematch setelah Pilkada 2017 yang dimenangkan Anies.

JAKARTA: Dua mantan Gubernur DKI Jakarta mendominasi hasil survei Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta yang akan digelar 27 November mendatang.
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas dari 15 hingga 20 Juni 2024, Anies Baswedan memimpin pertarungan menjadi gubernur dengan 29,8 persen.
Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dipanggil Ahok terpaut tidak jauh dari Anies dengan dukungan sebesar 20 persen.
Hanya Anies dan Ahok yang sejauh ini mendapatkan dua digit suara.
Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berada di urutan ketiga namun hanya dengan 8,5 persen.
Menteri BUMN Erick Thohir menyusul di urutan keempat dengan 2,3 persen.
Di urutan kelima ada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Bendahara Negara itu didukung 1,3 persen.
Nama-nama lain hanya meraih 1 persen suara, mulai dari mantan Panglima TNI Andika Perkasa, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.
Bisa dikatakan bursa orang nomor satu di Jakarta masih cair karena 30 persen responden masih belum memutuskan siapa yang akan dipilih.
Survei ini melibatkan sebanyak 400 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Daerah Khusus Jakarta.
Margin of error survei lebih kurang 4,9 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Harian Kompas mendanai sepenuhnya pendanaan survei.
Anies telah mendeklarasikan pencalonannya untuk periode kedua. Sejauh ini baru Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang terang-terangan mendukung dengan memasangkan Presiden PKS Sohibul Iman sebagai pendamping Anies.
Duet Anies-Iman belum pasti karena tidak ada partai di Jakarta yang dapat mengajukan calonnya sendiri yang berarti PKS membutuhkan dukungan dari parpol lain dengan berkoalisi.
Sementara itu, Ahok mengatakan keputusan untuk mengajukan calon di Pilkada Jakarta berada di tangan partainya, yaitu PDI Perjuangan (PDI-P).
Ridwan Kamil sendiri akhir-akhir ini lebih dijagokan untuk kembali bertarung di Jawa Barat dibandingkan menyeberang ke Jakarta.
Jika benar Anies dan Ahok maju maka akan terjadi pertarungan ulang dahsyat atau blockbuster rematch setelah Pilkada 2017 yang dimenangkan Anies.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini