Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Indonesia

Picu banjir bandang Jabar, empat objek wisata di Puncak termasuk wahana bianglala disegel

Diduga ada pelanggaran tata ruang dan dokumen lingkungan.

Picu banjir bandang Jabar, empat objek wisata di Puncak termasuk wahana bianglala disegel
Objek wisata Hibisc Fantasy di Puncak, Bogor, Jawa Barat. (Instagram)
07 Mar 2025 11:58AM (Diperbarui: 07 Mar 2025 03:13PM)

JAKARTA: Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dan Bupati Bogor Rudy Susmanto menyegel empat tempat wisata di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Keempat lokasi tersebut dinilai melanggar aturan alih fungsi lahan dan diduga sebagai salah satu pemicu banjir bandang yang melumpuhkan Jawa Barat.

"Penyegelan ini dilakukan karena kami menerima banyak aduan dari masyarakat serta melihat dampak banjir yang luar biasa. Ini juga bagian dari upaya menegakkan aturan hukum yang berlaku," ucap Zulkifli Hasan usai penyegelan, Kamis (6/3), dikutip dari Antara.

HIBISC FANTASY JADI SOROTAN

Empat tempat wisata yang disegel adalah Pabrik Teh Ciliwung di Telaga Saat, Hibisc Fantasy, bangunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 Agro Wisata Gunung Mas, dan Eiger Adventure Land.

Hibisc Fantasy yang baru dibuka untuk umum pada 11 Desember 2024 menjadi salah satu yang disorot.

Atraksi ini menawarkan berbagai wahana permainan dan sempat viral karena disebut-sebut memberikan pengalaman dan memiliki bangunan-bangunan yang menyerupai suasana di Moskow, ibu kota Rusia.

Terdapat 15 wahana di lokasi ini, mulai dari Big Train, Flying Tower, Pendulum, Super Himalaya, Carousel Mini, Ontang-Anting, Tower Drop, Octopus, Trampolin, Rotari, Play Ground, Istana Balon, Taman Kelinci, Kolam Renang, hingga Rumah Hantu.

Lokasi Hibisc Fantasy Puncak terletak di Kebun Teh Puncak Bogor, Jalan Raya Puncak, Gadog, Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Hibisc diketahui dikelola BUMD Jabar, PT Jaswita Lestari Jaya, yang mengantongi izin seluas 4.800 meter.

Namun, dalam kenyataannya pengerjaan objek wisata ini telah mencapai 15.000 meter, alias bertambah lebih dari 11.000 meter.

Menteri Hanif Faisol menegaskan bahwa ada indikasi pelanggaran pidana dalam pembangunan empat tempat wisata tersebut. Pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Indikasi pidananya sudah ada. Kami akan menuntut dua hal terkait dengan semua tenant yang telah disegel oleh Pak Menko dan Pak Gubernur," katanya.

Selain itu, masih ada 33 tempat wisata dan bangunan lain di Puncak yang diduga melanggar dokumen lingkungan. Penyegelan akan dilakukan secara bertahap.

Salah satu pelanggaran yang ditemukan adalah perubahan izin, di mana lokasi yang awalnya diajukan sebagai kawasan agrowisata justru dibangun menjadi bangunan permanen.

Hanif menambahkan bahwa penyegelan ini akan terus berlanjut di sepanjang daerah aliran Sungai (DAS) Ciliwung, mulai dari kawasan hulu di Puncak hingga ke hilir di Jakarta.

"Kami mulai dari segmen hulu di Kabupaten Bogor, lalu Kota Bogor, Kabupaten Bogor lagi, Depok, hingga ke segmen lima dan enam di Jakarta," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti ketidaksesuaian penggunaan lahan di wilayah Bogor, terutama Puncak.

Menurutnya, kondisi ini berkontribusi terhadap banjir di Jakarta, Bekasi, dan sekitarnya.

"Penataan ruang harus segera diperbaiki. Jangan sampai dampak dari pelanggaran di satu wilayah justru dirasakan oleh daerah lain seperti Bekasi dan Jakarta," tekan AHY dalam rapat koordinasi di Pendopo Wali Kota Bekasi, Kamis (6/3).

AHY meminta Kementerian ATR/BPN untuk mengevaluasi kembali penggunaan lahan di wilayah Bogor dan Puncak. Ia menekankan bahwa pembuatan tanggul setinggi apa pun tidak akan menyelesaikan masalah banjir jika tata ruang tidak diperbaiki.

"Setinggi apa pun tanggul yang kita buat, kalau hulunya tidak ditangani, masalahnya tetap ada. Apa kita mau buat tanggul setinggi-tingginya? Nanti malah jadi monumen tanggul tertinggi," ujarnya.

Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Menangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan