PHK massal beruntun di Bank Commonwealth, Citibank meresahkan karyawan perbankan
Kurangnya transparansi dalam pemberhentian massal yang diberitahukan mendadak membuat suasana ketidakpastian baik di Indonesia maupun Singapura.

Pria muda yang tampak putus asa setelah kehilangan pekerjaannya. (Photo: iStock)
SINGAPURA: PT Bank Commonwealth (PTBC) Indonesia akan memberhentikan 1.146 karyawan setelah diakuisisi oleh OCBC Singapura, dua bulan setelah kesepakatan senilai 2,2 triliun rupiah itu selesai.
Para karyawan diberitahu bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) akan berlaku efektif pada 1 September, menurut laporan Katadata.
Sebelumnya, Citibank menutup bisnis consumer banking di Indonesia yang disusuli dengan PHK pada November 2023. Restrukturisasi besar-besaran bank asal Amerika Serikat itu juga berimbas di Singapura, di mana menurut The Straits Times jumlah karyawan Citi berkurang sebanyak sekitar 500 orang.
Baik di Singapura maupun di Indonesia, pemberhentian massal sangat meresahkan karyawan perbankan.
Kurangnya transparansi dalam proses awal akuisisi telah dikritik oleh Timboel Siregar, Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI). PTBC tidak melibatkan serikat karyawan Bank Commonwealth yang berafiliasi dengan OPSI.
Hal ini "menimbulkan kekagetan dan keresahan di kalangan karyawan", kata Timboel dalam pernyataan yang dikutip Katadata.
Dia menambahkan bahwa tidak ada kejelasan atau penjelasan mengenai kelangsungan pekerjaan dan nasib masa depan karyawan.
Menanggapi isu PHK di PTBC, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menganggap enteng hal tersebut.
"Saya kira itu hanya tinggal negosiasi, itu biasa saja," kata Dian Ediana Rae, kepala eksekutif pengawas perbankan OJK, pada Senin (30/7).
Mengutip Sindonews, Dian berujar: "Tentu saja pengambilalihan bank satu oleh bank lain itu bukan sesuatu yang simple, karena itu kan masalahnya satu ada perbedaan remunerasi selama ini."
MORAL RENDAH DI CITIBANK SINGAPURA
Setelah mengalami tiga gelombang PHK sejak November lalu, suasana di Citibank Singapura penuh ketidakpastian.
Moral sangat rendah terutama selama periode Tahun Baru Imlek, setelah PHK pada bulan Januari.
Karyawan Citibank yang berbicara kepada CNA secara anonim dan nama mereka telah diubah dalam artikel ini.
"Orang-orang mengatakan mereka seharusnya setidaknya menunggu hingga Tahun Baru Imlek berakhir untuk memulai PHK," kata Amy, yang masih bekerja di divisi bisnis bank konsumen global.
Mark memberi tahu CNA bahwa 40 persen dari timnya yang beranggotakan lebih dari 10 orang diberhentikan. Mereka yang tetap bekerja juga tidak mengalami kesulitan dengan beban kerja yang meningkat, katanya.
"Sulit juga bagi mereka yang ditinggalkan. Orang-orang yang sangat kompeten dan cakap diberhentikan. Orang-orang yang dihargai oleh rekan kerja dan manajer mereka," katanya. "Itu sangat menyedihkan."
Tambah Amy: "Ada konsensus umum di antara tim saya dan orang-orang yang berinteraksi dengan saya bahwa cara PHK dilakukan sangat buruk – sangat terburu-buru, memberhentikan orang yang salah, dan tiba-tiba."
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.