Pertamina masuk 50 besar perusahaan terbaik Asia Pasifik versi Majalah TIME, ranking berapa?
Perusahaan minyak negara itu mengungguli perusahaan besar lain seperti konglomerat Marubeni Corporation dari Jepang, Singapore Airlines, dan perusahaan raksasa e-commerce China, JD.com.

JAKARTA: PT Pertamina (Persero) menempati posisi tertinggi di antara perusahaan Indonesia dalam daftar 500 perusahaan terbaik Asia Pasifik versi Majalah TIME dan Statista 2025.
Dalam pemeringkatan ini, Pertamina berada di peringkat ke-32 dengan skor 93.00, melampaui sejumlah perusahaan besar di kawasan tersebut.
TIME bekerja sama dengan penyedia data terkemuka, Statista, melakukan analisis menyeluruh untuk menentukan perusahaan dengan kinerja terbaik di Asia Pasifik.
Penilaian didasarkan pada tiga dimensi utama: kepuasan karyawan, kinerja keuangan, dan transparansi keberlanjutan.
Ketiga aspek tersebut dikonsolidasikan dalam model penilaian dengan bobot yang sama, menghasilkan skor maksimal 100 poin.
Dalam daftar ini, Pertamina berada di atas sejumlah perusahaan ternama, seperti konglomerat Marubeni Corporation dari Jepang di peringkat 35, Singapore Airlines (36), Mazda Motor Corporation dari Jepang (40), konglomerat internet Kakao dari Korea Selatan (41), serta perusahaan raksasa e-commerce China, JD.com, di peringkat 42.
Selain Pertamina, beberapa perusahaan Indonesia lainnya juga masuk dalam daftar, di antaranya Bank Mandiri (105), PT Astra International Tbk yang menempati peringkat 118, serta Bank Rakyat Indonesia (BRI) di peringkat 126.
Kemudian ada juga PT Adaro Energy Tbk (158), Bukalapak (162), Wijaya Karya (WIKA) (182), dan Bank Central Asia (BCA) (196).
Sementara itu, Kalbe menempati peringkat 215, PT Mayora Indah Tbk (236), Charoen Pokphand di urutan 263, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (271), Bank Negara Indonesia (282), Garuda Indonesia (292), PT Bumitama Gunajaya Agro (294), dan Telkom Indonesia (302).
Menurut laporan TIME, meskipun sebagian besar dunia menghadapi ketidakpastian geopolitik sepanjang 2024, bisnis di Asia Pasifik justru mengalami pertumbuhan positif.
Kebijakan moneter yang lebih longgar serta perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) turut mendorong kenaikan nilai saham di sektor teknologi.
Pada peringkat teratas, DBS Bank dari Singapura menduduki posisi pertama, diikuti oleh Maybank Malaysia di peringkat kedua.
TIME juga mencatat bahwa Singapura semakin memperkuat perannya sebagai pusat teknologi finansial, dengan masyarakat di kawasan Asia Pasifik semakin mengandalkan pembayaran seluler dan layanan perbankan inovatif.
Melengkapi lima besar dalam daftar ini adalah perusahaan otomotif Negeri Ginseng, KIA, di posisi ketiga, diikuti oleh Shinhan Financial Group dari Korsel di posisi keempat, serta perusahaan teknologi asal India, Wipro, di peringkat kelima.
Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Menangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.