Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Indonesia

Pengamat politik: Jika Gibran memang pemilik akun Fufufafa, minta maaf saja, Prabowo akan legowo

Berbagai bukti yang menunjukkan Gibran pemilik akun Fufufafa bertebaran di medsos. Gibran membantah, Kominfo mengatakan akan menyelidikinya.

Pengamat politik: Jika Gibran memang pemilik akun Fufufafa, minta maaf saja, Prabowo akan legowo

Presiden terpilih Prabowo Subianto (kiri) dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. (Foto: CNA/Danang Wisanggeni)

JAKARTA: Publik dihebohkan dengan akun Kaskus Fufufafa yang dikait-kaitkan dengan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming. Pengamat mengatakan, jika memang Gibran adalah orang di balik akun tersebut, lebih baik minta maaf saja daripada isu ini terus berkembang menjadi bola liar.

"Jika memang akun ini punya Gibran, dia harus ksatria mengakuinya dan minta maaf. Prabowo akan lebih legowo. Karena jika tidak, masalah ini akan jadi semakin besar," ujar pengamat politik dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Ambang Priyonggo, kepada CNA, Jumat (13/9).

Akun Fufufafa di Kaskus menjadi trending di media sosial belakangan setelah diunggah oleh netizen dan dikaitkan dengan Gibran - putra pertama Presiden Jokowi yang akan mendampingi presiden terpilih Prabowo Subianto.

Dalam berbagai postingannya yang diduga ditulis pada 2014 hingga 2019, pemilik akun Fufufafa kerap menyerang Prabowo dan keluarganya. Ketika itu, Prabowo merupakan rival Jokowi dalam pilpres 2014 dan 2019.

Gibran telah membantahnya, seperti dikutip berbagai media tanah air. Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi juga memastikan Gibran bukan pemilik Fufufafa dan kementeriannya telah memproses pencarian pemiliknya.

Kendati dibantah, berbagai postingan yang disebut sebagai bukti-bukti Gibran pemilik akun tersebut terus bermunculan di media sosial. Sebuah postingan di X yang dilaporkan Suara.com menunjukkan bahwa akun Fufufafa telah menghapus lebih dari 2.000 postingannya di Kaskus.

Ambang mengatakan, isu Fufufafa ini sebenarnya adalah perkara "remeh temeh" yang sebenarnya tidak perlu sampai melibatkan Menkominfo. Isu ini, kata Ambang, akan cepat selesai kalau Gibran - jika dia memang pemiliknya - mengakui.

"Kalau tidak meminta maaf di depan publik, setidaknya ada upaya memverifikasi. Tetapi denial dia kepada publik malah akan jadi bumerang, sorotannya akan terus membesar," ujar Ambang.

Pakar media sosial dan Koordinator Gerakan #BijakBersosmed, Enda Nasution, juga sependapat. Dia mengatakan, pemilik akun Fufufafa - siapa pun ia - harus mengaku dan meminta maaf atas sesuatu yang dia tuliskan bertahun-tahun yang lalu. 

"Maka isunya akan selesai sampai di situ," kata Enda dalam perbincangan dengan CNA. 

Menurut Ambang, jika memang benar akun Fufufafa itu adalah milik Gibran, maka postingannya tersebut tidak "menunjukkan etika yang baik bagi seorang anak presiden" ketika itu. 

Namun Enda mengatakan bahwa itu adalah bentuk kebebasasan berekspresi dan beropini di media sosial. Tentu saja, lanjut dia, semua postingan di medsos memiliki konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan.

Enda juga berpendapat bahwa pengguna internet memiliki hak dilupakan atau right to be forgotten untuk jejak digital yang disampaikannya bertahun-tahun yang lalu. Pasalnya, sifat manusia bisa berubah dalam hitungan tahun.

"Tidak adil rasanya kalau kita berhadapan dengan anak muda usia belasan atau 20-an yang berpendapat lalu kemudian 20 tahun kemudian dia dinilai berdasarkan pendapat yang dia sampaikan ketika remaja," kata Enda.

Pengamat politik dari Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, mengatakan bahwa Prabowo pasti akan memaafkan jika memang Gibran mengaku sebagai pemilik akun tersebut dan meminta maaf. Ini, kata Agung, adalah bentuk kenegarawanan Prabowo yang kerap terlihat.

"Sifat kenegarawanan Prabowo selalu muncul di situasi konflik dan terjadinya dinamika politik. Hal ini terlihat ketika dia menjadi menteri atau calon presiden. Prabowo tidak akan bersikap berlebihan," kata Agung.

TIDAK AKAN SAMPAI MENGGANGGU PELANTIKAN

Isu Fufufafa ini tidak akan sampai mengganggu pelantikan pelantikan Gibran sebagai wakil presiden pada 20 Oktober mendatang, ujar Ambang.

"Secara politik dan konstitusional tidak alasan untuk membatalkan pelantikan tersebut. Namun bisa jadi ada dampak personal antara dirinya (Gibran) dengan Prabowo," kata dia.

Agung dari Trias Politika Strategis mengatakan sejauh ini hubungan antara Gibran dan Prabowo memang terlihat baik-baik saja. Namun nantinya, Gibran harus menjaga relasi dengan Prabowo saat dia sudah menjabat wapres. 

"Sejauh ini baik, namun tidak menutup kemungkinan nantinya jadi tidak baik ketika tidak sebanding dengan timbal balik (yang diberikan Gibran) dan respons-responsnya. Karena di posisinya, dia harus mengakomodasi Prabowo sebagai presiden dan orang yang lebih tua," ujar Agung.

Untuk saat ini, Jokowi masih menjabat presiden dan Prabowo masih menjaga relasi karena memandangnya sebagai atasan, kata Agung. Namun nantinya, Gibran yang harus menghormati Prabowo.

"Kalau dia (Gibran) santai-santai saja, dia sendiri yang repot. Prabowo akan melihat dia sebagai pribadi, dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi di belakangnya," ujar Agung.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.

Source: Others/da

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan