Muntahan abu vulkanik Gunung Lewotobi, maskapai ramai-ramai batalkan penerbangan ke Bali
Abu vulkanik halus dapat membahayakan penerbangan karena berpotensi merusak mesin jet dan mengikis kaca depan pesawat.
DENPASAR: Maskapai penerbangan internasional ramai-ramai membatalkan penerbangan ke dan dari Bali pada Rabu (13/11), menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Gunung dengan ketinggian 1.584 meter tersebut memuntahkan abu vulkanik hingga 9 kilometer ke udara sehari sebelumnya, sehingga berdampak pada sejumlah penerbangan di wilayah sekitar.
Maskapai Australia, seperti Jetstar, Qantas, dan Virgin Australia, menjadi yang pertama menghentikan sementara penerbangannya.
Tidak lama kemudian, maskapai-maskapai terkemuka di Asia, termasuk Singapore Airlines, Qatar Airways, Malaysian Airlines, Air India, dan Cathay Airways, turut mengumumkan pembatalan penerbangan ke Pulau Dewata.
Singapore Airlines (SIA) dan Scoot menyampaikan kepada CNA telah mengambil langkah-langkah untuk membantu para penumpang yang terdampak.
SIA mengupayakan penjadwalan ulang penerbangan bagi penumpang yang terkena dampak dan menyediakan opsi penerbangan alternatif.
Sementara itu, Scoot menyatakan bahwa sejumlah penerbangan ke dan dari Bali mengalami perubahan jadwal dan nomor penerbangan, serta dua penerbangan dari dan ke Lombok terpaksa dibatalkan.
Scoot juga menawarkan pemindahan ke penerbangan alternatif bagi pelanggan yang terdampak serta refund bagi yang memutuskan untuk membatalkan perjalanan.
Letusan gunung berapi menimbulkan risiko signifikan bagi penerbangan karena abu vulkanik halus dapat merusak mesin jet dan mengikis kaca depan pesawat.
General Manager (GM) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, mengungkapkan bahwa sekitar 20 persen dari total 400 penerbangan harian di Bali pada Rabu dibatalkan, sebagian besar oleh maskapai asing yang mengutamakan keselamatan.
Meski terjadi pembatalan, PT Angkasa Pura I, operator Bandara Ngurah Rai, menyatakan bahwa bandara tetap beroperasi normal setelah dilakukan uji kualitas udara yang menunjukkan tidak ada abu vulkanik terdeteksi di wilayah ruang udara bandara.
Pernyataan yang sama disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai di Badung, Bali, yang mengonfirmasi kepada Kantor Berita Antara bahwa berdasarkan citra satelit, tidak terdapat sebaran debu vulkanik dari Gunung Lewotobi di wilayah udara Bali pada Kamis pagi (14/11).
Gunung Lewotobi Laki-Laki yang berlokasikan sekitar 500 km dari Bali meletus sejak 3 November, mengakibatkan 10 korban jiwa dan lebih dari 15.000 warga di sekitar kawah terpaksa dievakuasi.
📢 Kuis CNA Memahami Asia sudah memasuki putaran pertama, eksklusif di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Ayo uji wawasanmu dan raih hadiah menariknya!
Jangan lupa, terus pantau saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk mendapatkan tautan kuisnya 👀
🔗 Cek info selengkapnya di sini: https://cna.asia/4dHRT3V