Pohon tumbang maut: Monkey Forest Ubud di Bali tutup sementara, gelar upacara mecaru
Dua turis asing tewas tertimpa pohon tumbang di Monkey Forest Ubud, Bali, sementara beberapa orang lainnya luka-luka.
UBUD, Bali: Objek wisata Mandala Suci Wenara Wana atau Monkey Forest Ubud di Kabupaten Gianyar, Bali, ditutup sementara menyusul insiden pohon tumbang yang menewaskan dua turis asing dan melukai beberapa orang.
Saat ini, pihak pengelola masih fokus dengan pembersihan tempat kejadian perkara, kata General Manager Monkey Forest, Anak Agung Bagus Bhaskara kepada Tribun pada Rabu (11/12).
"Kamis besok akan digelar upacara mecaru (ritual pembersihan alam)," ujarnya.
Agung Bhaskara mengaku belum tahu kapan objek wisata populer itu akan kembali dibuka setelah penutupan sementara ini.
“Kami belum tahu kapan akan buka kembali, termasuk nanti saat Natal dan Tahun Baru apakah sudah kembali dibuka untuk wisatawan,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan kepada Tribun bahwa tempat wisata tersebut akan ditutup sementara hingga dinyatakan siap dan layak untuk dikunjungi kembali.
Dinas Pariwisata Provinsi Bali juga telah meminta kepada pengelola objek wisata untuk memetakan kondisi pohon-pohon yang ada, mengingat cuaca yang sering berubah-ubah.Â
"Badan pengelola sudah memetakan, apalagi kan sebelumnya lama keringnya. Sekarang ditambah musim pancaroba, hujan. Sekarang masih didalami yang penting kita memitigasi bencana," tegas Pemayun.Â
PERAWATAN TERBAIK UNTUK KORBAN LUKA-LUKA
Menurut Agung Bhaskara, pihaknya masih fokus dengan penanganan korban yang meninggal maupun yang masih dirawat karena luka-luka.Â
“Untuk pembukaan kembali kami juga masih menunggu arahan Kapolres Gianyar dan Pemkab Gianyar.
“Kami juga koordinasi dengan pemerintah untuk berbicara dengan konsulat. Itu fokus kami saat ini," lanjutnya.
Ditanya terkait kondisi korban luka-luka, Agung Bhaskara mengatakan para korban selamat sudah mendapatkan perawatan terbaik di rumah sakit di Ubud.Â
"Yang satu sudah operasi besar, sudah tahap pemulihan. Yang satu bengkak di kaki. Yang satu lagi luka kecil,” terangnya.
Sementara untuk korban yang meninggal, pihaknya sedang menunggu kedatangan pihak keluarga.Â
“Kabar dari Pak Sekda, dua hari lagi keluarga dari Korea tiba. Kami ikut mengurus kedatangannya," ujarnya.
Ditambahkan, para korban langsung dibawa ke rumah sakit pakai ambulans Monkey Forest.Â
“Semua biaya korban ditanggung asuransi," jelasnya.
Tribun juga melaporkan rencananya kedua korban meninggal akan dikremasi di Bali dan abunya akan dibawa ke negara asal.
2 KORBAN TEWAS
Insiden yang terjadi sekitar pukul 12.10 WITA pada Selasa itu disebabkan oleh "embusan angin kencang yang tiba-tiba", kata pengelola Monkey Forest.
The Jakarta Globe melaporkan bahwa kedua wisatawan yang tewas adalah Justine Christine, 32 tahun, dari Prancis dan Kim Hyoeun, 42 tahun, dari Korea Selatan.
Wisatawan ketiga, Lee Sunni berusia 43 tahun dari Korea Selatan, mengalami luka parah.
Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan pengunjung berjalan melewati suaka itu sebelum berhenti dan berbalik arah. Beberapa saat kemudian, sebuah pohon tumbang ke tanah dan menimpa seorang perempuan.
Monkey Forest Ubud adalah cagar alam dan kompleks pura yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Tempat ini dihuni lebih dari 1.260 monyet.
"Sebagai kawasan konservasi hutan yang didedikasikan untuk pelestarian lingkungan dan keselamatan pengunjung, Sacred Monkey Forest Ubud melakukan pekerjaan pemeliharaan dan konservasi rutin mingguan dan bulanan, termasuk inspeksi kondisi pohon dan lingkungan sekitar," kata tempat perlindungan tersebut dalam sebuah pernyataan pers.
"Kami juga menyarankan semua pengunjung untuk tetap waspada dan menahan diri untuk tidak memasuki area tersebut selama cuaca hujan."
Dalam unggahan sebelumnya di Instagram, pihak pengelola mengatakan bahwa pohon yang tumbang itu "dalam kondisi sehat".
"Insiden ini disebabkan oleh angin kencang dan kondisi cuaca ekstrem di luar kendali manusia," tulis unggahan tersebut pada hari Selasa.
"Kami tetap berkomitmen untuk memberikan dukungan terbaik bagi para korban, memastikan keselamatan pengunjung, dan menjaga keseimbangan lingkungan alam yang harmonis di tempat perlindungan kami."
Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. ​​​​​