Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Indonesia

Jelang HUT ke-79 RI, apa itu Paskibraka dan bagaimana cikal bakalnya

Paskibraka identik dengan pakaian serbaputih yang melambangkan kesucian.

Jelang HUT ke-79 RI, apa itu Paskibraka dan bagaimana cikal bakalnya
Upacara Penurunan Bendera Negara Sang Merah Putih di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa sore, 17 Agustus 2021. (Kemensetneg)

JAKARTA: Berbicara mengenai upacara HUT ke-79 RI, tidak lengkap rasanya tanpa membahas Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Paskibraka selalu menjadi pusat perhatian masyarakat ketika menghadiri upacara bendera 17 Agustus.

Apa sebenarnya Paskibraka dan bagaimana sejarah pembentukannya?

Paskibraka memiliki tugas utama untuk mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia di berbagai tingkatan mulai dari Kabupaten/Kota (Kantor Bupati/Wali Kota), Provinsi (Kantor Gubernur), hingga Nasional (Istana Merdeka) pada 17 Agustus.

Anggota Paskibraka adalah pelajar SMA sederajat yang telah melalui serangkaian seleksi ketat.

Sejarah Paskibraka tidak lepas dari peran Mayor (Laut) Husein Mutahar, ajudan Presiden Soekarno.

Mengutip Kompas.com, Mutahar ditugaskan oleh Soekarno untuk mempersiapkan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1946 di halaman Istana Presiden Gedung Agung, Yogyakarta.

Mutahar memikirkan simbol pengibaran bendera pusaka oleh pasukan pengibar bendera yang terdiri dari pemuda Indonesia untuk menumbuhkan semangat persatuan bangsa.

Selain itu, karena mereka merupakan generasi penerus perjuangan bangsa yang nantinya akan mengemban tanggung jawab negara.

Mutahar menunjuk lima pemuda sebagai perlambangan Pancasila, terdiri dari tiga putri dan dua putra dari berbagai wilayah di Yogyakarta.

Salah satu anggota pengibar bendera adalah Titik Dewi, seorang pelajar SMA asal Sumatra Barat yang menetap di Yogyakarta.

Setelah pengakuan kedaulatan, Ibu Kota Indonesia kembali ke Jakarta, dan pasukan pengibar bendera yang menjadi cikal bakal Paskibraka tetap dipertahankan.

Pada tahun 1973, Paskibraka resmi berdiri dengan persetujuan Mutahar.

Drs. Idik Sulaeman, Pembina Penegak Gerakan Pramuka dan Kepala Dinas Pengembangan dan Latihan di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pertama kali mencetuskan nama Paskibraka yang digunakan hingga saat ini.

Seragam Paskibraka identik dengan pakaian serbaputih yang melambangkan kesucian.

Anggotanya mengenakan kemeja lengan panjang putih, celana panjang putih bagi pria, dan rok pendek putih dengan panjang di bawah lutut bagi wanita.

Atribut lain yang digunakan adalah kacu penutup leher berwarna merah di bagian depan, kain putih yang disematkan pada gesper, peci hitam dengan pin burung garuda, sarung tangan putih untuk membawa bendera, kaos kaki putih, dan sepatu pantofel berwarna hitam.

Formasi yang selalu digunakan oleh Paskibraka adalah 17-8-45, terdiri dari 17 pengiring, 8 pembawa bendera, dan 45 pengawal, yang melambangkan tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan