Sandiaga: Indonesia akan sederhanakan izin dan birokrasi untuk gelar acara top dunia
Baru-baru ini Presiden Jokowi angkat bicara soal keberhasilan Singapura dalam menyelenggarakan konser-konser artis dunia seperti Taylor Swift dan Coldplay.

DALIAN: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengungkapkan Indonesia sedang mendigitalisasi izin yang diperlukan untuk menghadirkan acara top dunia.
"Sejumlah acara musik dan olahraga melihat Indonesia sebagai pasar yang potensial, tetapi membatalkan niatnya ketika harus berurusan dengan birokrasi, perizinan, dan langkah-langkah lain yang perlu dipenuhi sebelum penyelenggaraan acara," kata Sandiaga kepada CNA, Rabu (26 Juni), di sela-sela konferensi Forum Ekonomi Dunia di Dalian, China.
Menteri berusia 54 tahun itu menekankan perlunya fleksibilitas birokrasi untuk membawa acara populer berkelas dunia ke tanah air.
Baru-baru ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal keberhasilan Singapura dalam menyelenggarakan konser-konser artis dunia seperti Taylor Swift dan Coldplay.
Menurut Jokowi, Singapura berhasil menarik artis-artis besar karena proses perizinan yang cepat.
Selain itu, dukungan penuh dari pemerintah Singapura dalam memfasilitasi akses dan keamanan untuk event internasional juga menjadi faktor penting lainnya.

PERJALANAN MENUJU NEGARA MAJU
Kedatangan 11,7 juta turis internasional ke Indonesia tahun lalu menghasilkan peningkatan pengeluaran per orang sebesar 40 hingga 50 persen.
Ekonomi Indonesia juga diperkirakan akan tumbuh pada tingkat yang stabil dalam beberapa tahun mendatang, menurut laporan Bank Dunia bulan ini.
Pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai rata-rata 5,1 persen per tahun dari 2024 hingga 2026, di tengah ketidakpastian geopolitik dan volatilitas harga pangan dan energi.
"Ini adalah titik cerah, tetapi kita perlu tumbuh lebih tinggi dari itu. Pemerintah baru (Presiden terpilih Prabowo Subianto) telah mengumumkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam dua hingga tiga tahun ke depan," ujar Sandiaga.
"Ini adalah target yang perlu kita realisasikan untuk memastikan target menuju Indonesia Emas 2045 dapat tercapai."
Indonesia, lanjut Sandiaga, harus fokus pada transformasi hijau dan menciptakan pekerjaan hijau berkualitas untuk menjaga konsumsi domestik.
MENINGKATKAN KONEKTIVITAS BAGI WISATAWAN
Sandiaga juga mengutarakan pentingnya transformasi digital dengan terus berinvestasi di infrastruktur dan penguatan institusi.
Dia yakin investasi konektivitas sangat penting, terutama dengan semakin banyaknya wisatawan cerdas digital yang melancong ke Indonesia.
Indonesia telah menunjukan sejumlah kemajuan, tegasnya.
"Berkat kemajuan teknologi, kami telah membangun jaringan internet yang sangat luas di berbagai destinasi wisata ini. Tapi kita perlu melakukan lebih banyak lagi."
Lebih jauh, Sandiaga menyebutkan transformasi digital ini juga dibutuhkan dalam industri ekonomi kreatif, yang termasuk di antara tiga besar di dunia, dan menyumbang hampir delapan persen terhadap PDB.
"Kami bertransformasi dengan sangat cepat," tambahnya.
"Yang perlu kita lakukan adalah menciptakan peningkatan keterampilan, keterampilan ulang, dan keterampilan baru yang lebih baik untuk mencapai keseimbangan digital ini, sehingga pekerja seni itu dapat berkontribusi pada ekonomi kreatif."
Industri ekonomi kreatif di Indonesia mencakup fesyen, kerajinan tangan, dan seni kuliner.
