MBG diusulkan diperluas ke lansia dan difabel pada 2026
Per akhir Oktober 2025, penerima MBG telah mencapai kurang lebih 40 juta orang yang tersebar di 38 provinsi dan 509 kabupaten/kota.
JAKARTA: Menteri Sosial Saifullah Yusuf berencana agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menyasar masyarakat lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas (difabel) pada 2026. Usulan ini ia sampaikan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/11) malam.
“Kami juga tadi mengusulkan kepada Bapak Presiden untuk memberikan makan bergizi gratis khusus untuk lansia dan penyandang disabilitas. Kami dalami lagi, nanti kami melaporkan pada kesempatan lain,” ujar sosok yang akrab dipanggil Gus Ipul itu kepada Antara, selepas rapat terbatas di Istana.
Gus Ipul menegaskan bahwa jika usulan ini disetujui, para lansia dan difabel yang menjadi penerima MBG tidak akan dihapus dari daftar penerima bantuan sosial (bansos).
“Ndak dihapus. Jadi maksudnya begini, bansos itu bagian dari perlindungan dan jaminan sosial. Itu memang diberikan kepada yang membutuhkan, karena mereka harus mendapatkan perlindungan dan jaminan sosial untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, termasuk jaminan kesehatan,” katanya.
Saat ini, MBG diberikan kepada anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui guna menjaga asupan gizi sejak masa kandungan hingga masa pertumbuhan anak.
Presiden Prabowo menargetkan hingga akhir tahun 2025 penerima manfaat program MBG mencapai 82,9 juta orang di 38 provinsi. Per akhir Oktober 2025, penerima MBG telah mencapai kurang lebih 40 juta orang yang tersebar di 38 provinsi dan 509 kabupaten/kota.
Demi mengawal ketat pelaksanaan program ini, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta dilaksanakan rapat setiap hari.
"Akan ada tiap hari rapat di sini karena program makan bergizi ini menyasar, skalanya besar, bayangkan 82,9 juta penerima manfaat, tentu juga dampaknya besar, juga tantangannya besar," ujar Zulhas yang menjabat sebagai Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan program MBG.
Zulhas menerangkan tim koordinasi ini sebagai salah satu upaya untuk menyempurnakan pelaksanaan program MBG, termasuk mencegah risiko yang terjadi misal kasus keracunan massal yang marak belakangan.
Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.