Makan Bergizi Gratis dimulai hari ini di 26 provinsi didukung 190 dapur, sasar 600 ribu pelajar
Angka 600 ribu masih jauh dari target awal Badan Gizi Nasional yang awalnya merencanakan menjangkau 3 juta anak di tiga bulan pertama.
JAKARTA: Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program andalan Presiden Prabowo Subianto resmi dimulai pada Senin (6/1) di 26 provinsi di Indonesia.
Sebanyak 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai daerah mulai beroperasi untuk menyuplai menu makan bergizi kepada pelajar.
Mengutip BBC Indonesia, SPPG merupakan unit pelaksana dari program MBG yang bertugas menyiapkan dan memasok makanan sehat yang memenuhi standar gizi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Ratusan SPPG ini akan bertindak sebagai dapur umum yang memasak makanan untuk kemudian dibagikan kepada anak-anak penerima manfaat.
Sesuai dengan data yang dibagikan oleh Badan Gizi, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah SPPG terbanyak, yakni 57 lokasi.
KERJASAMA DENGAN MITRA LOKAL
Pemerintah pusat bekerja sama dengan penyedia makanan lokal untuk memastikan bahan makanan yang digunakan memenuhi standar gizi yang dibutuhkan.
Dalam implementasi program ini, pemerintah juga mendorong keterlibatan petani, peternak, dan nelayan lokal sebagai pemasok utama bahan makanan bergizi.
Hingga hari pertama dimulainya program ini, sudah lebih dari 140 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terlibat dalam penyediaan makanan, dan jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.
Menu yang disajikan dalam program ini bervariasi dan disesuaikan dengan bahan baku yang tersedia di tiap daerah.
Fokus utama adalah memastikan kecukupan gizi yang mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serat, mineral, dan lainnya.
Contohnya, daerah yang tidak menghasilkan beras akan menyajikan bahan makanan berkarbohidrat lain.
Pemberian Makan Bergizi Gratis akan disesuaikan dengan jam pelajaran di sekolah.
Menurut juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, dikutip Kompas.com, untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK), makanan akan diberikan pada pagi hari.
Sementara itu, untuk siswa SD, makanan akan dibagikan sebelum pukul 12.00 WIB, dan untuk SMP serta SMA, makanan akan diberikan pada waktu makan siang.
TARGET AWAL 600.000 ANAK
Adita menjelaskan bahwa program MBG akan menjangkau sekitar 600.000 anak di wilayah perkotaan dan kabupaten yang sudah menjalani uji coba dalam beberapa bulan terakhir.
Angka itu jauh dari target awal Badan Gizi Nasional yang menargetkan 3 juta anak di tiga bulan pertama.
Pemerintah berharap bahwa jumlah SPPG akan terus meningkat secara gradual, dengan target hingga Desember 2025 dapat menjangkau setidaknya 15 juta penerima manfaat.
Pemerintah juga telah menetapkan anggaran program MBG sebesar Rp 71 triliun untuk tahun 2025.
Setiap porsi makanan ditetapkan dengan harga Rp10.000, turun dari Rp15.000 per porsi yang semula direncanakan.
Dengan harga paket makanan Rp 10.000 per porsi, Adita menegaskan bahwa pemerintah daerah harus tetap mempertimbangkan angka kecukupan gizi yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Angka ini tidak termasuk biaya produksi dan jasa yang ada dalam program tersebut.