Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Indonesia

LRT Bali pastikan gandeng Korea Selatan untuk studi kelaikan

Pembangunan LRT Bali diharapkan dapat mengurangi kemacetan, terutama di Bali Selatan dan penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai

LRT Bali pastikan gandeng Korea Selatan untuk studi kelaikan
Presiden Jokowi mengunjungi salah satu stasiun Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek pada 3 Agustus 2023. (Facebook/Presiden Joko Widodo)

JAKARTA: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bekerja sama dengan Korea Selatan untuk melakukan studi kelaikan (feasibility study) pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Bali.

Negeri "Ginseng" juga disebut sebagai kandidat kuat investor proyek transportasi tersebut.

Pemprov Bali berencana membangun LRT guna mengurangi kemacetan lalu lintas di kawasan strategis terutama di Bali Selatan dan kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai. 

“Kami bekerja sama dengan Korea Selatan untuk studi kelaikan tahap awal dari Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga ke Seminyak. Ke depan, Pemprov berharap jalur LRT dapat diperpanjang hingga Canggu,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Mohamad Risal Wasal, dikutip Kompas saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (13/10).

Saat ini, Pemprov Bali masih mencari skema pendanaan yang tepat untuk proyek ini, mengingat pembangunan LRT akan dibagi menjadi empat tahap.

Tahap pertama, jelas Risal, meliputi rute Bandara I Gusti Ngurah Rai-Canggu.

Tahap kedua adalah jalur dari bandara menuju Denpasar melalui Sanur, sementara tahap ketiga menghubungkan bandara dengan Nusa Dua.

Tahap terakhir mencakup jalur melingkar di kawasan-kawasan tersebut, yang menjadikan seluruh proyek berfokus pada Bali selatan.

Berbeda dengan LRT Jabodebek, LRT Bali direncanakan sebagai kereta bawah tanah. Hal ini untuk menjaga agar aktivitas tempat ibadah masyarakat Bali tidak terganggu, sehingga nilai budaya tetap terpelihara.

Sebelumnya, Pemprov Bali telah menunjuk PT Bumi Indah Prima sebagai pemimpin konsorsium investor proyek ini.

Pembangunan dimulai pada 4 September dengan peletakan batu pertama oleh Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, di Sentral Parkir Kuta.

Total nilai proyek ini diperkirakan mencapai US$ 10,8 miliar atau sekitar Rp168 triliun.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan