Marak kasus love scamming hingga siswi SMP jadi korban, ini 3 cara menghindarinya
Selalu berhati-hati menaruh kepercayaan kepada seseorang, apalagi kepada orang yang hanya kamu kenal di dunia virtual.

Publik belakangan dikejutkan dengan kasus love scamming yang dilakukan oleh seorang narapidana (napi) Lapas Cipinang berinisial MA kepada seorang siswi SMP di Bandung, Jawa Barat.
Pelaku diketahui menggunakan ponsel dari balik jeruji untuk melakukan tindak kejahatannya, menyamar sebagai seorang bernama Cakra, dan berkomunikasi secara intens kepada siswi SMP tersebut.
Pelaku dan korban kemudian menjalin kisah asrama. Tidak jarang, pelaku berkomunikasi dengan korban melalui video call.
Di salah satu sesi video call tersebut, pelaku meminta korban melepaskan busananya. Korban yang terbuai dengan bujuk pun mengiyakan permintaan itu. Tanpa sepengetahuan korban, aksi tersebut direkam oleh pelaku.
Tak ayal, foto dan video tersebut digunakan tersangka untuk memeras sejumlah uang kepada korban. Jika korban menolak, maka foto dan video tersebut akan disebarkan melalui platform media sosial Instagram.
Tindak kejahatan semacam ini kerap disebut love scamming, atau penipuan berkedok asmara, yang marak ditemui di media sosial dan aplikasi kencan. Pelaku biasanya menggunakan kata-kata romantis atau hubungan yang spesial untuk merampas harta korbannya.
Simak tiga tips berikut ini agar kamu terhindar dari kejahatan love scamming.
1. VERIFIKASI IDENTITAS

Ketika bertemu dengan laki-laki atau perempuan idaman yang tampaknya sangat memahami kamu, jangan buru-buru percaya 100 persen terhadapnya. Lakukan background check atau verifikasi identitasnya.
Hal ini bisa dengan cara bertemu langsung dengannya, untuk memastikan apakah dia menggunakan foto palsu saat berkenalan denganmu.
Perlu diingat, sebaiknya bertemulah di tempat publik yang ramai. Hal ini akan meminimalisasi kemungkinan terjadinya kejahatan atau hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, kamu bisa juga memintanya melakukan video call. Namun, jangan mengiyakan permintaan seperti membuka busana atau mentransfer uang.
Menurut laporan Kumparan, kamu juga sebaiknya bisa mencoba mencari tahu alamat dan lokasi ia berada, latar belakang pendidikan dan pekerjaan, hingga apakah ia pernah tidak tersangkut kasus pidana, sebelum memutuskan melanjutkan hubungan percintaan.
Sementara, menurut Direktur Eksekutif ICT Watch, Indriyatno Banyumurti, kamu juga disarankan melakukan reverse image pada setiap akun yang mencurigakan.
Reverse image dilakukan untuk memeriksa foto profil akun dengan menggunakan teknologi Google Image. Hasilnya, Google Image akan memunculkan foto-foto serupa.
Dari sini mungkin kita bisa menemukan apakah foto profil yang digunakan oleh akun tersebut asli atau palsu.
"Reverse image adalah kita mengambil foto profil pelaku lalu memasukkannya ke Google Image. Nantinya, Google Image akan mencari foto yang sama. Mungkin kita bisa menemukan profil asli yang digunakan oleh penipu. Kemudian, lihat postingan dan periksa follower akunnya," jelasnya, dikutip dari Liputan6.
2. WASPADAI TANDA-TANDA PENIPUAN

Permintaan-permintaan konyol, seperti membuka busana atau mentransfer uang merupakan ciri-ciri utama love scamming.
Jika kamu berkenalan dengan laki-laki atau perempuan yang meminta hal-hal semacam itu, sebaiknya hentikan hubungan dan langsung blokir nomornya dari seluruh platform media sosial atau aplikasi pesan.
Orang-orang yang benar-benar menyukaimu tidak akan meminta hal-hal yang akan mencelakakanmu.
3. JANGAN TERMAKAN RAYUAN GOMBAL

Pertimbangkan terlebih dahulu berapa lama dan seberapa jauh kamu mengenal kenalanmu sebelum 100 persen percaya kepadanya.
Para pelaku love scamming kerap menggunakan rayuan gombal agar para korban menaruh kepercayaan dan jatuh cinta.
Jika berkenalan dengan seseorang melalui aplikasi kencan atau media sosial, selalu beri ruang bahwa ada kemungkinan orang itu berbohong kepadamu atau ingin memanfaatkanmu.
Selalu berhati-hati menaruh kepercayaan kepada seseorang, apalagi kepada orang yang hanya kamu kenal di dunia virtual.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.