Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Indonesia

Lindungi UMKM, aplikasi belanja Temu dari China dilarang masuk ke Indonesia

Aplikasi Temu memangkas jalur distribusi barang dengan menghubungkan pabrik atau toko langsung dengan pembeli. 

Lindungi UMKM, aplikasi belanja Temu dari China dilarang masuk ke Indonesia
Aplikasi TEMU (Reuters/Dado Ruvic)

JAKARTA: Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa aplikasi Temu, yang dapat menghubungkan produsen dan konsumen secara langsung, tidak akan diizinkan masuk ke Indonesia.

Menurut Budi, aplikasi e-commerce asal China tersebut berpotensi merusak ekosistem bisnis dalam negeri, khususnya bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Tidak, Temu tidak bisa masuk karena merusak ekonomi, terutama UMKM Indonesia. Kami tidak akan memberi kesempatan," tekan Budi Arie kepada iNews, Selasa (1/10).

Budi juga menambahkan bahwa keberadaan Temu di Indonesia berpotensi merugikan masyarakat, bukannya memberikan peluang untuk meningkatkan produktivitas.

"Kita ingin ruang digital diisi dengan hal-hal yang membuat masyarakat lebih produktif dan menguntungkan. Kalau malah merugikan, untuk apa? Kami akan melarangnya. UMKM kita akan hancur jika dibiarkan," lanjutnya.

Lebih jauh, Budi Arie dengan tegas menyatakan bahwa jika Temu berupaya melobi agar dapat masuk ke Indonesia, pemerintah tetap akan melarang.

"Tidak ada, kita tetap melarang. UMKM kita akan hancur jika dibiarkan," tegasnya.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengungkapkan bahwa aplikasi Temu telah mendaftarkan usahanya di Kementerian Hukum dan HAM.

Teten juga menyebut akan berkoordinasi dengan Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi, terkait hal ini.

Menurut Teten, penting untuk mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan oleh aplikasi asing yang menjual barang-barang impor murah terhadap UMKM di Indonesia.

Aplikasi Temu sempat menjadi perbincangan publik setelah tampil dalam E-commerce Expo 2024.

Aplikasi ini menghubungkan pabrik dan toko langsung dengan pembeli, memotong peran reseller, afiliasi, dan pihak ketiga dalam proses jual beli.

Perusahaan di balik aplikasi ini, PDD Holdings, beroperasi dengan memangkas jalur distribusi barang.

Dengan aplikasi tersebut, konsumen dapat mencari berbagai produk dari berbagai kategori, seperti elektronik, peralatan rumah tangga, pakaian, dan aksesori.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan