Lebih praktis, warga bisa Cek Kesehatan Gratis di kantor setelah Lebaran
Adapun puskesmas tempat saat ini melakukan pemeriksaan tidak buka di akhir pekan.

JAKARTA: Program Cek Kesehatan Gratis tidak lagi terbatas di puskesmas.
Ke depannya, layanan ini juga akan tersedia di lingkungan perkantoran untuk memudahkan akses bagi para pekerja.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, menyebut perluasan layanan ini bertujuan memperluas jangkauan program sekaligus mengatasi kendala yang dialami pegawai yang kesulitan mengakses puskesmas pada hari kerja.
Saat ini, layanan Cek Kesehatan Gratis di puskesmas tidak tersedia pada akhir pekan.
"Iya, ada keluhan dari pekerja yang tidak bisa mengikuti Cek Kesehatan Gratis di hari biasa karena sedang bekerja. Oleh karena itu, kami ingin mempermudah akses agar mereka tidak harus datang ke puskesmas," urai dr. Siti Nadia kepada detikHealth, Rabu (12/2).
Meski belum dapat memastikan tanggal pelaksanaan, dr. Nadia memperkirakan layanan di luar puskesmas akan dimulai setelah Hari Raya Idul Fitri atau libur panjang Lebaran.
DUKUNGAN DARI DUNIA USAHA
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) serta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk memperluas cakupan layanan ini ke sektor swasta.
Saat ini, jumlah peserta Cek Kesehatan Gratis meningkat signifikan. Dari sebelumnya hanya 100 hingga 1.000 orang per hari, kini mencapai 40.000 peserta setiap hari di 10.000 puskesmas.
"Begitu layanan ini stabil di puskesmas, kami akan masuk ke tahap kedua. Sama seperti vaksinasi COVID-19, selain di puskesmas, kami ingin lebih melibatkan masyarakat dengan menggandeng KADIN dan Apindo agar semua perusahaan bisa menyediakan cek kesehatan gratis bagi karyawannya," kata Menkes.
Bagi perusahaan yang belum memiliki layanan Cek Kesehatan Gratis sesuai standar Kemenkes, pemerintah akan membantu menyediakan alat tes agar program ini dapat segera dijalankan.
Hasil pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis tidak selalu berujung pada pemberian obat-obatan. Jika kondisi kesehatan masih dapat dikendalikan dengan perubahan gaya hidup, peserta akan diberi edukasi mengenai pola hidup sehat.
Namun, bagi mereka yang memiliki risiko medis yang memerlukan tindakan lebih lanjut, pemerintah menjamin akses obat gratis di puskesmas serta layanan lanjutan melalui BPJS Kesehatan.
"Misalnya, seseorang belum merasa sakit tetapi tekanan darahnya sering di atas 140, jangan dianggap remeh. Jika dibiarkan selama lima tahun tanpa pengobatan, bisa berisiko terkena stroke atau penyakit jantung," tegas Menkes.
Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Menangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.