8 pegawai KPK terseret judi online, total deposit Rp16,8 juta, nilai taruhan capai Rp111 juta
Pegawai KPK yang terlibat judi online adalah sopir hingga pegawai urusan dalam.
JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak luput dari krisis judi online (judol) yang sedang melanda Indonesia.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata tidak membantah temuan yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahjanto.
Alex mengatakan total nilai transaksi judi online di lembaga antirasuah itu mencapai Rp 111 juta.
Angka ini adalah akumulasi aksi judi yang dilakukan oleh 17 orang yaitu 8 pegawai aktif dan 9 mantan pegawai.
Pegawai yang terlibat judi online tersebut mulai dari sopir hingga pegawai urusan dalam.
Sedangkan dari 9 mantan pegawai, ada mantan petugas rumah tahanan (rutan) yang terlibat kasus dugaan pungutan liar (pungli) dan termasuk dalam 60 pegawai KPK yang dipecat.
“Jadi prinsipnya itu, jumlah transaksinya secara total dari 17 itu Rp 111 juta jumlahnya,” papar Alex dikutip Kontan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (9 Juli).
Lebih jauh, Alex menyebutkan nilai transaksi masing-masing dari 17 orang itu bervariasi mulai dari Rp 100 ribu, Rp 200 ribu, hingga Rp 300 ribu.
Nilai paling besar mencapai Rp 74 juta dari 300 kali transaksi.
Dalam kesempatan terpisah, terungkap total deposit 8 pegawai itu mencapai Rp 16,8 juta.
"Riilnya untuk 8 orang pegawai KPK selama 2023 hanya sebesar Rp 16,8 juta," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto kepada Kompas.com, Rabu (10 Juli).
Deposit itu berasal dari 151 kali transaksi.
Berdasarkan penelusuran pihak Inspektorat KPK, nilai deposit paling besar dari 8 pegawai itu Rp 10 juta dengan 71 kali transaksi.
Nilai paling kecil dari deposit pegawai yang bermain judi online Rp 200 ribu dengan dua kali transaksi.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini
