Korban meninggal banjir bandang Gunung Marapi Sumbar bertambah jadi 58 orang
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyiapkan sebanyak 15 ton garam untuk ditabur ke langit Sumbar sebagai upaya modifikasi cuaca mengantisipasi hujan deras yang terus mengguyur.

PADANG: Jumlah korban jiwa bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi, Sumatera Barat terus bertambah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam update terbarunya, dilansir Liputan 6, Rabu (15 Mei), menyampaikan 8 korban terbaru meninggal yang menjadikan total korban jiwa mencapai 58 orang.
Korban dikonfirmasi berasal dari lima kabupaten/kota terdampak yakni Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, Kota Padang, dan Padang Panjang.
Sementara itu angka korban yang hilang naik 7 orang dari 28 menjadi 35 orang.
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan BNPB masih terus melakukan pencarian
33 warga dilaporkan mengalami luka-luka dan kini sedang menjalani perawatan.
Untuk jumlah pengungsi akibat banjir bandang tercatat 1.543 keluarga.
Banjir bandang melumpuhkan Sumatera Barat pada akhir pekan lalu dipicu oleh hujan lebat dan meluapnya aliran sungai yang sebagian besar berhulu di Gunung Marapi.
Bencana alam ini diperparah dengan terbawanya material vulkanik dari Gunung Marapi melalui sungai karena hujan lebat di sekitar puncak.
Selain korban jiwa, banjir bandang ini sempat memutus jalur transportasi Padang-Agam-Tanah Datar-Bukittinggi-Solok.
Pemerintah telah mendeklarasikan masa tanggap darurat selama 14 hari ke depan terhitung sejak Senin (13 Mei).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kemungkinan potensi banjir lahar dingin susulan Gunung Marapi Sumatera Barat yang lebih besar.
Hujan deras diprediksi akan terus mengguyur provinsi Ranah Minang hingga 22 Mei
Mengantisipasi kemungkinan itu, BMKG telah menyiapkan sebanyak 15 ton garam untuk ditabur ke langit provinsi Sumbar, Rabu hari ini, sebagai upaya modifikasi cuaca pengendalian dampak bencana.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikutip Antara menjelaskan bahwa pada kesempatan pertama ada tiga kali sorti penerbangan pesawat untuk menaburkan garam yang dilakukan dengan bantuan personel TNI dan BNPB.
Dia melanjutkan modifikasi cuaca dengan cara menabur NaCl ke langit merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengendalikan potensi awan penghujan.