Kereta khusus petani dan pedagang siap diluncurkan bulan ini, di mana jalur pertamanya?
Inisiatif ini terinspirasi dari konsep serupa yang telah sukses dijalankan di China.
JAKARTA: PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan segera meluncurkan layanan kereta api khusus untuk petani dan pedagang guna mendukung distribusi hasil pertanian, pangan, dan berbagai komoditas lainnya.
Jalur pertama yang akan dioperasikan adalah Rangkasbitung–Merak, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada November 2025.
Sebelumnya, pada Agustus 2025, PT KAI telah melakukan uji coba layanan kereta ekonomi khusus petani dan pedagang untuk rute Surabaya Gubeng–Lamongan di Jawa Timur.
Inisiatif ini terinspirasi dari konsep serupa yang telah sukses dijalankan di China, di mana kereta khusus difungsikan untuk memperlancar logistik hasil tani dan kegiatan perdagangan rakyat.
Usai pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/11), Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto mendukung penuh program tersebut.
Dukungan itu diberikan karena layanan ini dinilai akan mendorong perekonomian masyarakat lapisan bawah serta mempermudah akses distribusi hasil produksi petani dan pedagang kecil.
“Beliau sangat mendukung sekali, karena ini adalah upaya untuk men-support ekonomi rakyat di bawah. Beliau juga memberikan beberapa arahan untuk menambah kapasitas dari kereta petani dan pedagang ini,” kata Bobby kepada Antara.
DELAPAN UNIT KERETA SIAP BEROPERASI
Bobby menjelaskan bahwa KAI telah menyiapkan delapan unit kereta untuk tahap awal peluncuran layanan ini. Kereta tersebut akan beroperasi sesuai dengan aktivitas petani dan pedagang, yakni pagi dan sore hari, menyesuaikan waktu distribusi hasil tani dan kebutuhan pasar.
Ia menambahkan bahwa rute pertama di Merak akan menjadi proyek percontohan sebelum KAI memperluas jalur ke wilayah lain di masa mendatang.
“Kita akan luncurkan di Merak dulu. Di bulan ini kita luncurkan,” ujarnya.
Untuk menjaga keterjangkauan, KAI juga akan memberikan subsidi khusus bagi layanan kereta petani dan pedagang. Dengan adanya subsidi, tarif transportasi ini akan jauh lebih murah dibandingkan biaya pengiriman menggunakan truk atau mobil pribadi.
“Akan lebih murah dari truk. Karena logikanya, ini adalah petani dan pedagang kecil yang tidak mampu menyewa mobil. Jadi, ini memang bentuk subsidi kepada petani dan pedagang,” jelas Bobby.
Menurut VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, layanan kereta penumpang ekonomi khusus untuk petani dan pedagang akan diimplementasikan pada 14 perjalanan Commuter Line Merak menggunakan kelas K3 (kelas ekonomi).
Gerbong ekonomi untuk petani dan pedagang dirancang secara khusus agar mendukung aktivitas penumpangnya. Tempat duduk disusun sejajar dengan dinding kereta di sisi kiri dan kanan, memungkinkan petani dan pedagang menempatkan barang bawaan atau hasil dagangan dengan leluasa.
Selain itu, pintu kereta dibuat lebih lebar untuk memudahkan keluar-masuk barang, terutama hasil panen dalam jumlah besar. Tahap awal layanan ini akan memudahkan petani dan pedagang menjajakan hasil tani dan dagangannya di Serang, Lebak, Pandeglang, dan sekitarnya.
Penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan ke Jakarta dapat transit terlebih dahulu di Stasiun Rangkasbitung. Dari sana, mereka bisa berganti ke layanan KRL Commuter Line Jabodetabek relasi Rangkasbitung–Tanah Abang, sehingga rantai distribusi dari wilayah Banten ke ibu kota dapat tetap berjalan lancar.
Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.