Kerap memakan korban, ada faktor mistis di balik seringnya kecelakaan di Tol Cipularang?
Tol Cipularang disebut-sebut mencari tumbal karena tidak dipenuhinya janji akses jalan ke Gunung Hejo.
BANDUNG: Kecelakaan beruntun yang melibatkan 17 kendaraan di Tol Cipularang KM 92 pada Senin (11/11) menarik perhatian publik.
Penyebab kecelakaan maut yang menewaskan 1 orang dan melukai 27 korban itu diduga dipicu oleh rem blong truk pembawa muatan berat yang kemudian menabrak kendaraan lainnya di depannya.
Insiden itu menambah panjang deretan kecelakaan di ruas tol yang dikenal sebagai jalur rawan ini.
Tol Cipularang sendiri telah lama dijuluki sebagai "jalur tengkorak".
Julukan ini muncul seiring dengan banyaknya kecelakaan, beberapa di antaranya memakan korban jiwa termasuk sosok ternama seperti Virginia Anggraeni, istri pedangdut Saipul Jamil.
Menurut data yang dikutip dari Tirto, Rabu (12/11), kecelakaan sering terjadi pada kilometer 90 hingga 100, di mana arus lalu lintas dari Jakarta menemui tanjakan panjang, sementara arus dari arah sebaliknya melalui turunan tajam.
TOL PENCARI TUMBAL?
Banyaknya kecelakaan maut yang terjadi di Tol Cipularang memunculkan beragam cerita mistis, di mana sebagian masyarakat setempat mengaitkan insiden tersebut dengan mitos-mitos lokal.
Salah satu mitos yang beredar adalah kecelakaan di Tol Cipularang dianggap sebagai "tumbal", sebagai bentuk pemenuhan syarat dari entitas mistis di lokasi tersebut.
Tidak ketinggalan, pengendara yang sering melintasi tol ini tidak jarang mendengar kisah-kisah mistis tentang penampakan hantu di sepanjang jalan.
Salah satu mitos yang populer adalah terkait dengan Gunung Hejo, yang terletak di Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta.
Gunung angker ini dipercaya sebagai tempat petilasan Prabu Siliwangi.
Gunung tersebut kerap dipakai sebagai lokasi melakukan ritual pemujaan. Beberapa area di Gunung Hejo dianggap keramat dan sakral.
Dalam pembangunan Tol Cipularang, masyarakat setempat konon sebelumnya dijanjikan adanya akses jalan menuju Gunung Hejo serta pembangunan sebuah musala.
Namun, janji tersebut tidak terealisasi, yang kemudian memunculkan anggapan bahwa penunggu Gunung Hejo marah dan meminta tumbal.
Menurut Tim Pustaka Horor dalam Misteri Tol Cipularang (2011), rute tol seharusnya menembus Gunung Hejo. Rute tersebut batal dibuat lantaran tanahnya sulit ditembus peralatan berat.
Selain itu, pada masa pembangunan tol, ada laporan dari pekerja yang mengaku diganggu oleh makhluk halus, dan beberapa buruh bahkan dilaporkan tewas dalam kecelakaan saat mengoperasikan alat berat.
PENJELASAN LOGIS KECELAKAAN
Meskipun banyak cerita mistis yang beredar, penyebab kecelakaan di Tol Cipularang sebetulnya bisa dijelaskan secara logis.
Salah satunya menurut laporan Pikiran Rakyat adalah kondisi jalan yang memiliki tikungan tajam dengan sudut sekitar 80 derajat dan jalan menurun dengan kecuraman sekitar 20 derajat di kilometer 90 hingga 104.
Bagi pengemudi yang tidak berpengalaman atau tidak mengenal medan, melintasi tikungan tersebut bisa menjadi sangat berbahaya, apalagi jika kendaraan mengalami masalah teknis seperti rem blong atau kelebihan muatan.
Kondisi pengemudi yang mengantuk atau bahkan tertidur sejenak (micro sleep) juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Tol Cipularang sendiri dinilai efektif memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung menjadi hanya sekitar 1 jam 30 menit dalam kondisi lalu lintas lancar.
📢 Kuis CNA Memahami Asia sudah memasuki putaran pertama, eksklusif di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Ayo uji wawasanmu dan raih hadiah menariknya!
Jangan lupa, terus pantau saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk mendapatkan tautan kuisnya 👀
🔗 Cek info selengkapnya di sini: https://cna.asia/4dHRT3V
