Kementan siapkan bantuan Rp33 miliar untuk pulihkan pertanian yang rusak akibat banjir Sumbar
Banjir bandang merusak lebih dari 2.000 hektare lahan pertanian di Sumatra Barat.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan) meninjau kondisi lahan pertanian yang rusak akibat bencana di Sumbar. (ANTARA/HO-Kementan RI)
JAKARTA: Kementerian Pertanian Indonesia akan mengalokasikan bantuan lebih dari Rp33 miliar untuk memulihkan sektor pertanian yang rusak akibat banjir bandang di Sumatra Barat.Â
"Insya Allah, kami akan turunkan bantuan untuk pertanian di Sumbar agar direhabilitasi kembali. Jadi, bantuan untuk Sumatera Barat, termasuk untuk Kabupaten Agam ini sekitar Rp33,34 miliar," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai meninjau langsung lokasi bencana banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, pada Sabtu lalu (18/5), seperti diberitakan Antara.
Â
Bantuan yang diberikan, rinci Sulaiman, dialokasikan dari Ditjen Tanaman Pangan sekitar Rp20 miliar, Ditjen Hortikultura Rp7,4 miliar, dan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Rp5,6 miliar.
Bantuan tersebut juga akan diberikan dalam bentuk benih, pupuk, dan alat mesin pertanian untuk memulihkan lahan yang rusak akibat bencana. Sulaiman mengatakan, kerusakan terjadi di lebih dari 2.000 hektare lahan.
Â
"Kami sudah terima laporan seperti ada 450 hektare puso, kemudian yang tanaman rusak ada 1.600 hektare. Jadi sekitar dua ribuan hektare, lalu ada juga yang harus kita rehabilitasi. Semua menjadi perhatian kami," kata Sulaiman.
Bencana banjir bandang tersebut terjadi 11 Mei lalu, ketika hujan lebat menghanyutkan berton-ton abu vulkanik yang menumpuk di lereng gunung akibat letusan Gunung Marapi. Para ahli mengatakan, banjir terjadi akibat penggundulan hutan dan pembangunan permukiman yang berlebihan di kaki gunung.
Banjir bandang lahar dingin tersebut merobohkan jembatan, memutus jalan, serta mengubur lahan pertanian dan daerah permukiman. Sebanyak 67 orang dilaporkan tewas, beberapa warga masih belum ditemukan.
Sulaiman berharap pertanian yang terdampak bencana bisa segera normal kembali. Dia menyerukan agar seluruh anggaran Kementan digeser dulu ke Sumatra Barat agar bantuan bisa segera disalurkan untuk memastikan produksi pertanian tidak turun.
"Pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Kami ingin sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kembali pulih dan berproduksi seperti sedia kala," katanya.