Skip to main content
Iklan

Indonesia

#KaburAjaDulu: Menaker Yassierli minta WNI tak kabur ke luar negeri, apa alasannya?

Yassierli menilai semangat mencari peluang seharusnya lebih dulu diarahkan pada program-program prioritas nasional yang telah dirancang oleh pemerintah pusat misal Makan Bergizi Gratis.

#KaburAjaDulu: Menaker Yassierli minta WNI tak kabur ke luar negeri, apa alasannya?
Ilustrasi #Kaburajadulu (iStock)

JAKARTA: Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan bahwa bekerja ke luar negeri bukanlah solusi utama bagi warga negara Indonesia (WNI) yang menghadapi tantangan pengangguran.

Menurutnya, peluang kerja di dalam negeri masih sangat terbuka dan harus menjadi prioritas sebelum mempertimbangkan opsi migrasi.

Pernyataan ini disampaikan Yassierli saat merespons usulan dari Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding yang sebelumnya mendorong WNI untuk mencari kerja di luar negeri sebagai langkah mengurangi pengangguran terbuka.

Namun Yassierli menilai, semangat mencari peluang seharusnya lebih dulu diarahkan pada program-program prioritas nasional yang telah dirancang oleh pemerintah pusat.

“Jadi kita harus mengoptimalkan semua peluang. Yang pertama itu sebenarnya berasal dari program prioritasnya Pak Presiden,” kata Yassierli, dikutip dari Kompas.com, Rabu (2/7).

PELUANG KERJA ADA DI DEPAN MATA

Yassierli mencontohkan sejumlah sektor yang bisa menyerap tenaga kerja besar-besaran dalam waktu dekat.

Di antaranya adalah program Makan Bergizi Gratis yang menyasar 50.000 satuan SPPG, pembentukan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih, serta perluasan proyek hilirisasi industri dan penguatan ketahanan pangan serta energi. Menurutnya, semua itu merupakan lapangan pekerjaan yang ada di depan mata dan perlu dimanfaatkan secara maksimal.

Kementerian Ketenagakerjaan juga disebut telah menyiapkan pelatihan dan pendampingan untuk mendukung kesiapan SDM, termasuk kerja sama dengan Kementerian Koperasi untuk melatih para pengelola koperasi di tingkat desa.

Selain itu, Yassierli menyoroti pentingnya investasi baru dalam menciptakan lapangan kerja. Ia menyebut hadirnya platform Danantara sebagai contoh konkret masuknya modal asing maupun lokal yang membuka peluang besar di sektor ketenagakerjaan.

Kementerian Ketenagakerjaan sudah memiliki nota kesepahaman dengan Kementerian Investasi untuk memastikan bahwa setiap investasi yang masuk turut mempertimbangkan kebutuhan tenaga kerja.

Kementeriannya juga aktif menjalin komunikasi dengan pelaku usaha untuk mendapatkan data kebutuhan lapangan kerja secara lebih akurat dan responsif terhadap kondisi pasar.

Baru setelah tiga langkah tersebut dimaksimalkan, Yassierli menyebut kerja ke luar negeri bisa menjadi pilihan alternatif. 

"Yang keempat, baru nanti kita bicara peluang untuk magang ataupun tenaga kerja di luar negeri. Jadi semua itu kita optimalkan dulu,” tambahnya.

Pernyataan ini muncul di tengah ramainya perbincangan di media sosial soal tagar #KaburAjaDulu yang viral sejak Februari tahun ini.

Tagar tersebut digunakan warganet—terutama generasi muda—untuk menyuarakan keinginan pindah ke luar negeri demi mencari kehidupan yang lebih layak. Banyak yang mengaitkan keinginan tersebut dengan tekanan dalam dunia kerja, pendidikan, hingga beban hidup di dalam negeri.

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan