Jokowi titipkan Indonesia ke Prabowo pada pidato kenegaraan terakhir
Presiden akan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Prabowo pada 20 Oktober 2024.
JAKARTA: Presiden Joko Widodo menitipkan pembangunan Indonesia kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto, dalam pidato kenegaraan terakhirnya di Sidang Tahunan MPR 2024, Jumat (16 Agustus).
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa seluruh harapan dan cita-cita masyarakat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, serta dari wilayah pinggiran hingga pusat-pusat kota, diserahkan kepada Prabowo sebagai pemimpin yang akan datang.
"Izinkan saya menyerahkan semua harapan dan cita-cita masyarakat Indonesia kepada Bapak," ucap Jokowi dilansir dari CNN Indonesia.
Presiden akan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Prabowo pada 20 Oktober 2024.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden pada tanggal tersebut.
Dalam momen yang penuh haru, Kompas melaporkan Prabowo terlihat berdiri dan menelungkupkan tangannya sebagai tanda hormat saat Presiden Jokowi menyampaikan amanat tersebut.
Sementara itu, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tampak mengusap matanya seakan terbawa suasana emosional dalam momen itu.
Kepala Negara mendoakan agar Prabowo diberikan kemudahan dan petunjuk oleh Allah SWT dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai Presiden RI di masa mendatang.
"Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa memberikan petunjuk dan kemudahan bagi bangsa Indonesia dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto pada pemerintahan periode mendatang," doa Jokowi.
Selain itu, Presiden juga mengklaim bahwa hilirisasi di Indonesia telah mencapai kesuksesan besar, yang terlihat dari penciptaan 200 ribu lapangan kerja melalui kebijakan tersebut.
Jokowi menegaskan bahwa langkah untuk tidak lagi mengekspor bahan mentah, melainkan mengolahnya terlebih dahulu di dalam negeri, merupakan langkah yang tepat.
"Walau banyak negara lain menggugat, menentang, bahkan berusaha menggagalkan, tapi kita sebagai bangsa yang berdaulat, sebagai bangsa yang besar, kita tidak goyah, bahkan terus maju melangkah," tegas Presiden.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini