Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Indonesia

Jokowi minta maaf ke rakyat Indonesia, PDI-P tanggapi sinis

Petinggi PDI-P mempertanyakan ketulusan permohonan maaf Jokowi.

Jokowi minta maaf ke rakyat Indonesia, PDI-P tanggapi sinis
Ketua umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko "Jokowi" Widodo saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 29 September 2023 di Jakarta. (Reuters/Willy Kurniawan)

JAKARTA: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menanggapi negatif permohonan maaf nasional yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Adapun Presiden meminta maaf kepada rakyat Indonesia pada Kamis (1 Agustus) lalu menjelang berakhirnya masa jabatannya pada 20 Oktober.

"Dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Kepala Negara.

Sekretaris Jenderal DPP PDI-P, Hasto Kristiyanto, mengatakan yang mesti dilakukan sebenarnya seluruh kebijakan Presiden Jokowi harus dipertanggungjawabkan, bukan malah menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat.

"Contohnya kami yang selama ini getol menolak impor beras sekarang terbukti bahwa data-data yang sebelumnya disampaikan ternyata manipulatif," ucap Hasto dikutip Tribunnews, Sabtu (3 Agustus).

Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, menganggap permintaan maaf Jokowi ke rakyat Indonesia tidak tulus.

"Jadi saya enggak tahu kali ini dia tulus atau tidak. Jangan-jangan dia sedang bersandiwara untuk mencari simpati, bukan tulus meminta maaf," kata Deddy.

Juru bicara PDI-P Chico Hakim menilau permintaan maaf itu sudah terlambat

Chico mengecam beberapa kerusakan telah terjadi selama Jokowi memimpin Indonesia khususnya kerusakan dari sisi demokrasi.

"Kalau di bidang demokrasi tentu kita tahu ada pembegalan konstitusi kita hanya untuk loloskan putra sulungnya, dan baru-baru ini dilakukan lagi untuk meloloskan putra bungsunya sebagai kandidat politik," sindirnya.

Ketua DPP PDI-P bidang ekonomi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lebih lunak ketika ditanya komentarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan permintaan maaf Jokowi merupakan hal wajar.

"Mesti tanya ke Pak Jokowinya. Tapi saya kira wajar," kata Ahok kepada detikNews, Sabtu (3 Agustus).

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan