Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Indonesia

Jokowi: Indonesia kecam pembunuhan petinggi Hamas Ismail Haniyeh

Jokowi: Indonesia kecam pembunuhan petinggi Hamas Ismail Haniyeh

Jokowi mengecam pembunuhan petinggi kelompok Hamas Palestina, Ismail Haniyeh, di Jakarta pada 1 Agustus 2024. (Screengrab/Foto: ANTARA/REUTERS)

02 Aug 2024 08:45AM (Diperbarui: 02 Aug 2024 09:03AM)

JAKARTA: Indonesia mengecam keras pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik Hamas di Teheran, Iran.

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa tewasnya Ismail Haniyeh merupakan kekerasan dan pembunuhan yang tidak bisa ditoleransi, serta terjadi di wilayah kedaulatan Iran.

"Saya kira semua, termasuk Indonesia mengecam keras kekerasan dan pembunuhan seperti itu," kata Presiden Jokowi di Jakarta pada Kamis (1/8), mengutip kantor berita Antara.

“Tindakan tersebut merupakan provokasi yang dapat meningkatkan eskalasi konflik di kawasan dan merusak proses negosiasi yang terus diupayakan,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI melalui media sosial X pada Rabu.

Kelompok Hamas sebelumnya memastikan Ismail Haniyeh meninggal dunia pada Rabu awal pagi akibat serangan Israel terhadap kediamannya di Teheran.

"Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengucapkan belasungkawa atas wafatnya seorang anak dari Bangsa Palestina yang besar, Ismail Haniyeh," demikian pernyataan Hamas melalui media sosial Telegramnya.

Menurut organisasi itu, Haniyeh sedang berada di Ibu Kota Iran untuk menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Iran yang baru pada Selasa.

Pembunuhan Haniyeh sontak mengundang kecaman luas dari komunitas internasional. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam pembunuhan pemimpin Hamas tersebut dan menggambarkan aksi Israel sebagai tindakan yang pengecut dan berbahaya.

Sementara, menurut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pembunuhan Haniyeh adalah tindakan keji untuk melemahkan perjuangan bangsa Palestina dan perlawanan mulia mereka di Jalur Gaza.

Kementerian Luar Negeri Singapura mengutarakan keprihatinannya karena pembunuhan Haniyeh dinilai telah membahayakan upaya menuju gencatan senjata yang akan memungkinkan pembebasan semua sandera dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan.

Wakil Menteri Urusan Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov mengatakan insiden tersebut merupakan pembunuhan politik yang sama sekali tidak dapat diterima dan akan menyebabkan eskalasi ketegangan lebih lanjut.

Kementerian Luar Negeri Qatar turut menyebut pembunuhan Haniyeh sebagai eskalasi yang berbahaya dan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan kemanusiaan yang meredupkan upaya perdamaian.

Meski demikian, pihak Israel yang dituduh melancarkan serangan yang menewaskan petinggi Hamas tersebut masih belum membuat pernyataan apa pun. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pun mengatakan bahwa Washington tidak mengetahui atau terlibat dalam pembunuhan pimpinan kelompok Hamas itu.

Sementara itu, televisi nasional Iran yang melaporkan kematian Haniyeh menyatakan bahwa penyelidikan atas serangan tersebut tengah berjalan. Hasil dan temuan dari penyelidikan tersebut juga akan segera disampaikan kepada umum.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.

Source: Others/jt

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan