Jokowi ke Jakarta nengok cucu, mencuat isu kepengurusan Golkar
Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan ia terbuka kepada siapa pun yang ingin bergabung dalam partainya.
JAKARTA: Mantan presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) terbang ke Jakarta pada Kamis (7/11) bersama istrinya Iriana Widodo, menimbulkan isu yang menghubungkan perjalanannya dengan kepengurusan Partai Golkar.
Dalam video di akun media sosialnya yang diambil di ruang tunggu bandara, Jokowi menunjukkan perjalanannya ke Jakarta dengan pesawat komersil.
"Pagi hari ini saya menuju ke Jakarta dengan Ibu Jokowi. Naik (pesawat) Garuda (Indonesia)," katanya.
Ia juga menjabarkan alasannya bertolak dari kediamannya di Solo ke ibu kota.
"Setelah lebih dua minggu tinggal di Solo, kami berangkat ke Jakarta untuk menengok cucu, Bismillah," tulis Jokowi dalam keterangan postingan tersebut.
Kepergian Jokowi ke Jakarta sontak menimbulkan spekulasi bahwa ia akan masuk jajaran pengurus partai pohon beringin.
Saat ditanya mengenai isu itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia, yang juga menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, membantahnya.
"Pak Jokowi bapak bangsa, berdiri di atas semua partai, di atas semua masyarakat," kata Bahlil kepada Antara, usai menghadiri acara Rapat Koordinasi Nasional Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tahun 2024 di Sentul International Convention Center, Bogor, Kamis.
"Jadi, saya sampai hari ini meyakinkan kepada teman-teman bahwa isu itu nggak benar,"
Saat ditanya apakah putra Jokowi, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, akan masuk menjadi kader atau pengurus Partai Golkar, Bahlil balik bertanya kepada wartawan.
"Siapa sih, dapat informasi di mana sih?" tanya Bahlil.
Pada hari yang sama, Bahlil mengumumkan susunan lengkap kepengurusan DPP Partai Golkar periode 2024–2029 berjumlah sekitar 150 orang.
Nama Jokowi dan Gibran tidak terdaftar di dalamnya.
“Sampai dengan hari ini, kami menyampaikan bahwa nama Bapak Presiden Ke-7 Joko Widodo, tidak dalam kepengurusan, juga tidak ada di dewan kehormatan, dewan pembina, maupun dalam struktur, termasuk Mas Wapres,” kata Bahlil di Kantor DPD Partai Golkar, dikutip dari Antara.
Meskipun begitu, Bahlil mengatakan ia tetap terbuka kepada siapa pun yang ingin bergabung dalam partainya.
“Kami bukan hanya Pak Jokowi. Siapa pun juga kalau masuk Golkar juga bisa. Jadi siapa saja karena Golkar ini kan inklusif. Tidak mengenal suku. Tidak mengenal agama. Tidak mengenal asal dari mana,” kata Bahlil, dikutip dari Detik.
“Selama dia warga negara Indonesia yang sudah berusaha dengan senang hati kalau mau jadi Kader Partai Golkar,” tambahnya.
📢 Ikuti kuis CNA Memahami Asia eksklusif di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Ayo uji wawasanmu dan raih hadiah menariknya!
Jangan lupa, terus pantau saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk mendapatkan tautan kuisnya 👀
🔗 Cek info selengkapnya di sini: https://cna.asia/4dHRT3V