Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Indonesia

Geger pangkalan militer Rusia di Papua: Apa sebenarnya permintaan Moskow?

Geger pangkalan militer Rusia di Papua: Apa sebenarnya permintaan Moskow?

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri Pertama Federasi Rusia Denis V. Manturov di Istana Merdeka, Jakarta (15/4).  (Foto: Facebook/Kemensetneg RI) 

SYDNEY/JAKARTA: Indonesia telah membantah laporan di media pertahanan Janes yang menyebutkan bahwa Rusia telah meminta pangkalan pesawat militer di Papua, provinsi paling timurnya, setelah isu tersebut menimbulkan kekhawatiran di Australia.

"Laporan itu tidak benar," kata Frega Wenas, juru bicara Kementerian Pertahanan Indonesia ketika ia mengeluarkan bantahan pada Selasa (15/4). 

Australian Broadcasting Corporation mengatakan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles berbicara dengan mitranya dari Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin yang mengatakan tidak akan ada pesawat angkatan udara Rusia yang berpangkalan di Indonesia.

"Dia (Sjamsoeddin) telah mengatakan kepada saya dengan sejelas-jelasnya, laporan tentang prospek pesawat Rusia yang beroperasi dari Indonesia sama sekali tidak benar," kata Marles.

Papua terletak sekitar 1.200 km di utara kota Darwin, Australia, tempat pasukan rotasi Korps Marinir Amerika Serikat bermarkas selama enam bulan dalam setahun, dan pangkalan udara Australia sedang ditingkatkan untuk menampung pesawat pengebom AS yang berkunjung.

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan pemerintahnya telah bertanya kepada Indonesia tentang laporan Janes, karena isu tersebut mendominasi kampanye pemilihan umum Australia pada hari Selasa.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese berjabat tangan dengan Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto menjelang pertemuan di Gedung Parlemen di Canberra, Australia, 20 Agustus 2024. (Foto: Reuters/AAP Image/Lukas Coch)

"Kami jelas tidak ingin melihat pengaruh Rusia di kawasan kami," kata Albanese kepada wartawan.

Janes melaporkan bahwa Jakarta telah menerima permintaan resmi dari Moskow, yang meminta izin bagi pesawat Angkatan Udara Rusia (VKS) untuk ditempatkan di sebuah fasilitas di provinsi paling timur Indonesia, Papua.

MEMINTA KLARIFIKASI LANJUT 

Australia "mencari klarifikasi lebih lanjut" dengan Indonesia tentang laporan tersebut, kata Albanese, seraya menambahkan bahwa Canberra memiliki hubungan yang baik dengan Jakarta.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan "Indonesia sangat penting bagi keamanan Australia" dan kedua negara telah mencapai kesepakatan kerja sama pertahanan tahun lalu, katanya dalam sebuah konferensi pers pada hari Selasa.

Pemimpin oposisi Peter Dutton mengatakan selama masa kampanye bahwa laporan tersebut mengkhawatirkan dan ia sedang mencari pengarahan dari pemerintah Australia tentang masalah tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Roy Soemirat mengatakan bahwa kementerian belum mendengar tentang laporan tersebut.

Presiden Prabowo dalam pertemuan dengan delegasi Rusia di Komisi Gabungan Rusia-Indonesia untuk Kerja Sama Ekonomi, Perdagangan, dan Teknis.(Foto: Facebook:Kemensetneg RI).

PERTEMUAN WAKIL PM RUSIA 

Laporan Janes muncul ketika Wakil Perdana Menteri Rusia Denis Manturov bertemu dengan Presiden Prabowo di Istana Merdeka di Jakarta pada hari Selasa, kata kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan.

Manturov sekaligus Ketua Bersama dari Pihak Rusia pada Komisi Gabungan Rusia-Indonesia untuk Kerja Sama Ekonomi, Perdagangan, dan Teknis.

Menurut Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) RI, kunjungan Manturov menjadi bagian dari pembentukan format kerja sama yang baru antara kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah agenda dibahas terkait isu terkini hubungan bilateral kedua negara terutama di bidang ekonomi. Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban.

Pada momen tersebut Prabowo menyampaikan komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama bilateral antara kedua negara.

Pemerintah Indonesia berharap hubungan kerja sama antara Indonesia-Rusia dapat semakin membahas khususnya di bidang ekonomi, industri, perdagangan, energi, pertanian, dan investasi.

Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.

Source: AGENCIES/CNA/ih

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan