Skip to main content
Iklan

Indonesia

Indonesia akan bangun fasilitas penyimpanan minyak di pulau dekat Singapura

Indonesia akan bangun fasilitas penyimpanan minyak di pulau dekat Singapura

Ilustrasi fasilitas penyimpanan minyak. (iStock)

JAKARTA: Pemerintah Indonesia akan membangun fasilitas penyimpanan cadangan minyak (storage) di sebuah pulau dekat dengan Singapura.

Hal ini disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Legislator Nasional Fraksi Partai Golkar di Jakarta pada Rabu (11 Des), dikutip dari Antara.

Menurut Bahlil, pembangunan storage tersebut bertujuan agar Indonesia bisa segera mencapai kedaulatan energi, seperti yang ditargetkan Presiden Prabowo.
 
"Kita akan bangun storage di satu pulau yang berdekatan dengan Singapura, kemampuan penyimpanan (storage) kurang lebih sekitar 30-40 hari," kata dia, tanpa merinci lebih detail pulau mana yang akan dijadikan lokasi pembangunan storage tersebut.

Dalam pernyataannya, Bahlil mengatakan alasan pemerintah membangun fasilitas ini adalah karena 60 persen impor bahan bakar minyak (BBM) Indonesia berasal dari Singapura. "Singapura tidak punya minyak, tapi dia bisa impor ke Republik Indonesia 60 persen. Ini saya gak ngerti teorinya dari mana," kata Bahlil.

Kompas pada artikelnya tahun 2022 menyebutkan bahwa sebagian BBM yang diimpor dari Singapura berasal dari hasil eksploitasi sumur-sumur minyak di Indonesia oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) atau para perusahaan pengeboran minyak.

Hal ini terjadi karena kilang minyak di Indonesia tak mampu menampung seluruh produksi minyak mentah di tanah air. Dengan kapasitas kilang minyak yang besar serta kebutuhan BBM dalam negeri yang tidak terlalu banyak, Singapura mampu mengolah minyak bumi yang diimpor dari Asia Tenggara dan Timur Tengah menjadi BBM lalu mengekspornya, salah satunya ke Indonesia.

Bahlil mengatakan, apabila terjadi kondisi perang kapasitas penyimpanan dan cadangan minyak Indonesia hanya untuk 21 hari.
 
"Ini bicara geopolitik jadi negara kita ini kalau mau perang ya, saya mau sampaikan, kita punya kapasitas cadangan minyak kita storage kita hanya kemampuannya 21 hari," katanya.
 
Dia juga mengatakan bahwa pemerintah akan menekan biaya impor energi sebesar Rp500 triliun per tahun, salah satunya dengan cara mengoptimalkan sumur-sumur minyak yang ada.
 
Pola yang dapat dilakukan untuk meningkatkan lifting minyak, pertama sumur-sumur minyak yang menganggur (idle) harus diaktifkan kembali, kata Bahlil.
 
Kementerian ESDM mencatat, terdapat sekitar 44.900 sumur minyak di Indonesia, dengan 16.600 di antaranya dalam kondisi idle. Dari jumlah tersebut, sekitar 5.000 sumur dapat dioptimalkan untuk meningkatkan produksi minyak nasional.

Source: Others/da

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan