Rumor Prabowo enggan pindah ke IKN, Menteri Bahlil tegaskan tidak benar
Politisi yang mengetahui progres pembangunan IKN mengatakan kecepatan pembangunan mungkin tidak akan secepat sekarang setelah Prabowo menjabat sebagai presiden.

JAKARTA: Menteri Investasi Bahlil Lahadalia membantah isu yang beredar bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto enggan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kata siapa Pak Prabowo tidak mau pindah ke IKN? Jangan percaya informasi yang tidak benar,” tegas Bahlil kepada CNN Indonesia setelah memberikan Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kamis (11 Juli).
“Insya Allah, Pak Prabowo akan pindah ke IKN. Kita akan melihat keputusan yang diambil,” sambung Bahlil dengan penuh keyakinan.
Selain itu, Prabowo juga dipastikan akan menghadiri langsung Upacara Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79 di IKN pada 17 Agustus mendatang.
“Upacara akan kita laksanakan pada 17 Agustus di IKN. Bandara VVIP akan selesai sebelum tanggal tersebut, dan kita akan mendarat di sana,” lanjut Bahlil.

Mengenai pembangunan jalan tol di IKN, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu mengungkapkan bahwa seluruh ruas jalan tol akan segera rampung, dengan hanya menyisakan sekitar 10 km lagi yang harus diselesaikan.
Prabowo sendiri telah menyatakan secara terbuka komitmennya untuk melanjutkan proyek ambisius ini.
Namun, belakangan ini beredar isu bahwa Menteri Pertahanan tersebut ogah pindah ke Nusantara.
Reuters melaporkan bahwa meskipun Prabowo telah berjanji untuk melanjutkan pengembangan ibu kota baru tersebut, seorang politisi yang mengetahui progres pembangunan Nusantara mengatakan bahwa kecepatan pembangunan mungkin tidak akan secepat sekarang setelah Prabowo menjabat.
Seorang anggota koalisi Prabowo, yang menolak disebutkan namanya, mengungkapkan kekhawatiran tentang kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendanai secara bersamaan pembangunan IKN dan program Makan Siang Gratis.
“Jika sumber daya terbatas, Nusantara akan menjadi prioritas yang lebih rendah,” kata analis politik Kevin O'Rourke.
“Akan ada persaingan besar untuk prioritas pengeluaran lainnya dalam pemerintahan Prabowo.”
Isu penolakan Prabowo semakin memanas setelah anggota Dewan Pakar Tim Kemenangan Nasional (TKN), yang juga kakak ipar Prabowo, Soedradjad Djiwandono, mengeluarkan pernyataan mengejutkan bahwa pemerintahan baru mendatang akan memprioritaskan program Makan Siang Gratis dibandingkan pembangunan IKN.
Mantan Gubernur Bank Indonesia itu mengungkapkan bahwa program Makan Siang Gratis, atau yang saat ini disebut Makan Bergizi Gratis, dapat segera dilaksanakan karena sudah dikalkulasi dengan matang.
“Sebagai seorang ekonom, saya tidak bisa berbohong dalam hal ini. Saya mengatakan bahwa saya memilih program Makan Siang Bergizi karena saya tahu itu dapat dilaksanakan segera. Bahkan, kami sudah memperhitungkan secara rinci biayanya dan siapa yang akan menerima,” jelas Soedradjad dalam acara Mid Year Banking and Economic Outlook Infobank.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini