Skip to main content
Iklan

Indonesia

Gunung Semeru meletus 8 kali dalam 6 jam, kolom abu capai 800 meter

Gunung di Jawa Timur ini merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia.

Gunung Semeru meletus 8 kali dalam 6 jam, kolom abu capai 800 meter
Erupsi Gunung Semeru pada 30 Oktober dini hari. (Dok Magma Indonesia)

LUMAJANG: Gunung Semeru di Jawa Timur kembali mengalami serangkaian erupsi pada Kamis (30/10) dini hari. 

Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas vulkanik terpantau sejak pukul 00.09 WIB hingga 06.02 WIB, dengan ketinggian kolom abu bervariasi antara 400 hingga 800 meter di atas puncak.

Gunung Semeru, dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut, merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Letusan eksplosif rutin terjadi setiap bulan, terutama menjelang musim hujan. Aktivitas erupsi kali ini terpantau cukup intens sejak tengah malam hingga pagi.

Hingga Kamis pagi, status aktivitas Gunung Semeru diwartakan Jatimtimes masih berada di Level II (Waspada). 

Petugas PVMBG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau perkembangan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang.

RANGKAIAN-RANGKAINA ERUPSI

PVMBG melaporkan, erupsi pertama terjadi pukul 00.09 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 600 meter di atas puncak (4.276 mdpl). Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. 

Erupsi kedua menyusul pukul 00.14 WIB, kemudian disusul erupsi ketiga pukul 00.57 WIB dan keempat pada 01.05 WIB.

Erupsi kelima terjadi pukul 04.56 WIB, disusul erupsi keenam pada pukul 05.06 WIB. 

Sementara itu, erupsi ketujuh merupakan yang terbesar, terjadi pukul 05.41 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 800 meter di atas puncak (4.476 mdpl). Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan.

Erupsi terakhir tercatat pukul 06.02 WIB, dengan tinggi kolom abu 700 meter di atas puncak (4.376 mdpl) dan intensitas tebal ke arah barat. PVMBG menjelaskan, kolom abu berwarna kelabu pekat menandakan adanya tekanan magma kuat dari dalam kawah.

Petugas pos pengamatan menuturkan, sejauh ini belum ada laporan jatuhan abu vulkanik ke permukiman warga di Lumajang bagian bawah, namun masyarakat tetap diminta waspada terhadap perubahan arah angin yang dapat membawa abu ke wilayah padat penduduk.

PVMBG mengimbau warga agar tidak beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak, serta menjauhi area 500 meter dari tepi sungai di luar radius tersebut karena berpotensi terdampak awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari kawah.

Selain itu, warga juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari puncak karena rawan lontaran batu pijar dan material vulkanik. PVMBG juga memperingatkan potensi guguran lava, awan panas, dan lahar dingin di sepanjang aliran sungai berhulu di puncak Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

Masyarakat diimbau tetap tenang, namun waspada terhadap kemungkinan hujan yang dapat memicu lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak dari Besuk Kobokan. 

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.

Source: Others/ew/da

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan