Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Indonesia

Rasa bingung Gregoria Mariska Tunjung raih perunggu di Olimpiade Paris, ada apa?

Rasa bingung Gregoria Mariska Tunjung raih perunggu di Olimpiade Paris, ada apa?

Gregoria Mariska meraih medali perunggu di Olimpiade Paris 2024. (Foto: Facebook/Badminton Indonesia)

JAKARTA: Pebulutangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung bingung mengungkapkan perasaannya setelah ia meraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 lantaran salah satu semifinalis, Carolina Marin, memutuskan mengundurkan diri karena cedera.

"Tadi aku lagi stretching, terus Marin jatuh, kebetulan hari ini aku ada tes juga, jadi aku tidak sempat lihat keputusannya bagaimana, cuman katanya diputuskan retired," ucap Gregoria kepada ANTARA pada Minggu (4/8).

"Bingung ya, salah banget kalau aku happy dengan penderitaan orang lain. Ini musibah untuk Marin, tapi aku bingung bereaksi saja, kaya tidak mau ini terjadi aja. Jujur banget aku bersyukur medalinya, tapi bukan happy gitu," lanjutnya.

Sebelumnya, Gregoria hanya akan memainkan perebutan medali perunggu pada Senin setelah ia dikalahkan tunggal putri nomor satu dunia An Se-young 21-13, 11-21, 16-21 pada babak semifinal di Port de la Chapelle Arena, Paris, Prancis.

Ia akan melawan semifinalis yang kalah antara Carolina Marin dari Spanyol melawan He Bingjiao dari China. Namun, Carolina yang memutuskan mundur setelah ia cedera saat memimpin 21-14,10-8 dari He membuatnya tidak dapat melanjutkan pertandingannya di semifinal dan Gregoria dipastikan lebih cepat mendapatkan medali perunggu tanpa bermain.

Ini merupakan medali pertama Indonesia di Olimpiade Paris.

"Tentunya puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yah, atas kehendaknya atas ridhonya juga, setelah sekian lama kita tidak dapat medali di tunggal putri sekarang alhamdulillah Jorji bisa dapat medali perunggu," kata pelatih tunggal putri Herli Djaenudin, dikutip dari ANTARA.

Menurut laporan ANTARA, terakhir kali medali perunggu tunggal putri digapai oleh Maria Kristin di Olimpiade Beijing 2008.

"Ini juga berkat tim yang bagus, bukan karena saya sendiri, kalau saya lihat PBSI timnya sudah bagus, ada Tim Ad Hoc yang diisi oleh orang-orang yang kompeten di dalamnya, yang memang dibentuk oleh bapak Fadil, tujuannya untuk menjaga tradisi medali," tambah Herli.

"Target saya memang medali, kita tidak berpikir apa, yang penting medali dulu deh, karena lihat dari ranking di atas dia masih banyak. Ini jadi ajang pembuktian Jorji," lanjutnya.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.

Source: Others/jt

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan