Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Indonesia

Gencarkan kampanye vasektomi, BKKBN: Tetap perkasa, masih bisa ereksi dan ejakulasi

Banyak istri di Indonesia yang menolak suaminya menjalani vasektomi karena khawatir pasangannya tidak lagi dapat memuaskan mereka.

Gencarkan kampanye vasektomi, BKKBN: Tetap perkasa, masih bisa ereksi dan ejakulasi
Salah satu warga ikut mensukseskan program Vasektomi pemerintah. (BKKBN)
30 Sep 2024 03:50PM (Diperbarui: 30 Sep 2024 04:11PM)

JAKARTA: BKKBN sedang menggencarkan kampanye vasektomi sebagai salah satu metode kontrasepsi pria jangka panjang.

Namun, angka partisipasi pria dalam program ini di Indonesia masih tergolong rendah.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan bahwa rendahnya partisipasi disebabkan oleh sejumlah faktor termasuk minimnya pemahaman masyarakat mengenai vasektomi.

Deputi Bidang Advokasi Penggerak dan Informasi (ADPIN) BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso, menyampaikan kepada RRI Indonesia pekan lalu bahwa sosialisasi tentang vasektomi belum berjalan optimal.

"Tingkat vasektomi masih rendah karena kurangnya pemahaman tentang fungsi dan manfaatnya. Kami terus berupaya meningkatkan edukasi melalui KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi)," kata Teguh di Desa Gandon, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Teguh juga menanggapi mitos yang menyebutkan bahwa vasektomi akan mengurangi 'keperkasaan' pria.

Ia menegaskan bahwa anggapan ini tidak berdasar.

Vasektomi tidak mempengaruhi kemampuan pria untuk ereksi, ejakulasi, maupun performa seksual.

"Setelah vasektomi, pria tetap bisa ereksi dan ejakulasi. Tidak perlu khawatir," tekannya.

Ia juga membeberkan bahwa salah satu kendala lain adalah kekhawatiran dari para istri.

Menurut Teguh, masih banyak istri yang tidak setuju suaminya menjalani vasektomi karena khawatir suami tidak lagi dapat memuaskan mereka.

"Kesadaran masyarakat harus ditingkatkan. Ada ketakutan bahwa pria yang menjalani vasektomi tidak bisa ereksi lagi, padahal tidak benar. Juga, ada kekhawatiran pria jadi merasa bebas karena tidak bisa menghamili istri, yang akhirnya memicu konflik," tambahnya.

Vasektomi sendiri telah dikenal sebagai metode kontrasepsi yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan, namun masih jarang dilirik oleh calon akseptor di Indonesia.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan