Gempa dahsyat Myanmar, Indonesia kirim bantuan seberat 12 ton
Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan mengapresiasi dedikasi para personel yang tetap menjalankan tugas negara meski dalam masa cuti Lebaran

JAKARTA: Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Myanmar yang baru saja dilanda gempa dahsyat.
Selain bantuan logistik, tim advance juga diterbangkan untuk mempersiapkan jalur distribusi bantuan.
Tim advance ini terdiri dari 37 orang yaitu 11 personel gabungan kementerian/lembaga, 6 personel pengamanan dari Marinir dan Kopasgat, serta 20 awak pesawat Hercules.
Junta militer Myanmar mengungkapkan jumlah korban tewas akibat gempa 7,7 magnitudo ini telah menembus 2.056 orang dan diperkirakan akan terus bertambah.
Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan mengungkapkan bahwa bantuan kemanusiaan seberat 12 ton dikirimkan ke Myanmar mulai Senin hingga Kamis, 3 April 2025.
"Kami sampaikan bahwa Presiden Republik Indonesia telah memberikan perintah kepada pemerintah untuk menyalurkan bantuan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Myanmar, khususnya yang terdampak bencana alam ini," ujar Donny, dikutip dari laman Kementerian Pertahanan.
Bantuan tahap pertama ini terdiri dari berbagai perlengkapan, termasuk truk, genset, tenda, sarung, pakaian, biskuit, makanan siap saji, mi instan, dan selimut.
Donny turut mengapresiasi dedikasi para personel yang tetap menjalankan tugas negara meski dalam masa cuti Lebaran. Ia menekankan pentingnya menjalankan misi ini dengan sebaik-baiknya demi keberhasilan operasi kemanusiaan.
Pemerintah, melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), juga mengirimkan bantuan tambahan menggunakan dua pesawat Hercules dan satu pesawat Boeing 747 pada 1 April.
Kepala BNPB, Suharyanto, menyatakan bahwa tim yang dikirim akan bertugas di sekitar pusat gempa, tepatnya di Bandara Internasional Naypyidaw yang merupakan bandara ibu kota Negeri Seribu Pagoda itu.
Menurut Suharyanto, situasi di wilayah terdampak masih sulit, dengan infrastruktur yang tidak sebaik di Indonesia. Tantangan yang dihadapi mirip dengan saat tim Basarnas bertugas di Turki dan Suriah pada 2023.
"Di sana diinformasikan bahwa komunikasi belum berjalan dengan baik. Beberapa wilayah juga masih mengalami pemadaman listrik. Tentu saja, pelaksanaan tugas tim USAR (Urban Search and Rescue) akan menghadapi keterbatasan," ungkapnya.
Selain Indonesia, sejumlah negara seperti China, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Filipina, juga telah mengirimkan bantuan penyelamatan.
Suharyanto menegaskan bahwa bantuan dari Indonesia kali ini termasuk yang terbesar dibandingkan dengan misi kemanusiaan sebelumnya.
"TNI saja mengerahkan dua pesawat Hercules dan satu pesawat Boeing 747 beserta pendukungnya. Kementerian Pertahanan juga memberikan dukungan penuh berupa bantuan logistik dan fasilitas lainnya. Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyiapkan satu tim medis yang akan bertugas setidaknya selama satu bulan," urainya.
Meskipun Myanmar tengah dilanda konflik perang saudara, Wamenhan Donny memastikan bahwa keamanan tim advance terjamin, mengingat bantuan akan didistribusikan melalui ibu kota Naypyidaw yang relatif aman.
Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.