Gagal ginjal kronis melonjak di kalangan anak muda Indonesia
Generasi muda salah satunya diminta untuk tidak menggunakan obat anti-inflamasi atau antibiotik secara berlebihan

JAKARTA: Gagal ginjal kronis menjadi sorotan di tanah air.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. Ali Ghufron Mukti, mengungkapkan adanya peningkatan tren gagal ginjal kronis di kalangan usia muda di Indonesia.
Hal ini terlihat dari lonjakan pembiayaan yang ditanggung BPJS Kesehatan, yang mencapai Rp11 triliun.
"Iya, benar ada kenaikan kasus gagal ginjal kronik di usia muda," kata Prof. Ali Ghufron dalam acara Diskusi Publik bersama Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI), Selasa (11/3/2025), dikutip dari iNews.
Ia menegaskan bahwa angka Rp11 triliun tersebut hanya mencakup klaim yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan.
Kenyataannya, masih banyak pasien gagal ginjal kronis yang membiayai pengobatan secara mandiri atau menggunakan skema lain di luar BPJS.
"Ada kenaikan lebih dari 30% dari 2023 ke 2024," tambahnya.
GAYA HIDUP DAN POLA MAKAN JADI SOROTAN
Melihat tren ini, Prof. Ali Ghufron mengimbau generasi muda Indonesia untuk lebih memperhatikan pola makan dan gaya hidup, serta mengontrol riwayat penyakit yang dapat meningkatkan risiko gagal ginjal.
"Faktor lingkungan itu sangat penting. Begitu juga perilaku. Tolong jangan sembarangan minum obat kuat atau minuman berenergi. Kandungan bahan pengawetnya bisa merusak ginjal," tekannya.
Ia juga menyoroti temuan Kementerian Pertanian yang mengungkapkan bahwa hampir 100 persen ikan lele di pasaran mengandung antibiotik akibat injeksi. Selain itu, sejumlah buah-buahan diduga diberi pewarna agar tampak lebih menarik bagi pembeli.
"Kalau di pasar lihat semangka warnanya merah cerah, tapi bijinya masih putih, itu patut dicurigai. Pilih yang bijinya hitam karena lebih alami," katanya.
Prof. Ali Ghufron juga mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dalam mengonsumsi obat.
Jika suatu gejala masih bisa ditangani dengan terapi sederhana, istirahat, atau konsumsi vitamin, sebaiknya tidak langsung menggunakan obat anti-inflamasi atau antibiotik secara berlebihan.
Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Menangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.