Gaduh Menteri Desa Yandri Susanto, Seskab Mayor Teddy angkat bicara, ada apa?
Istri Yandri, Ratu Rachmatu Zakiyah, diketahui sedang mencalonkan diri dalam Pemilihan Bupati Kabupaten Serang.

JAKARTA: Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, memicu kegaduhan publik hanya beberapa jam setelah dilantik.
Menteri dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini menjadi sorotan publik setelah beredarnya surat undangan resmi yang dikeluarkan oleh kementeriannya untuk mengumpulkan perangkat desa hingga ketua RT/RW di Kabupaten Serang.
Dilansir dari Tribun Tangerang, undangan tersebut memicu kontroversi karena menggunakan kop resmi Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.
Padahal acara yang dimaksud adalah peringatan haul ke-2 almarhumah Hj. Biasmawati, ibu Yandri Susanto, di Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh Mamun, Kabupaten Serang, Banten, pada Selasa (22/10/)
Acara tersebut bersifat pribadi dan tidak terkait dengan agenda resmi kementerian.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, melalui akun X pribadinya, menyampaikan kritik keras terkait hal ini.
"Jika surat ini benar berasal dari Menteri Desa, maka ini keliru. Acara keluarga seperti haul ibu seharusnya diundang oleh pihak pribadi atau pengasuh ponpes, bukan menggunakan kop dan stempel kementerian," tulis Mahfud MD pada Selasa (22/10).
Kegaduhan ini juga membuat Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya, angkat bicara melalui grup WhatsApp menteri.
Mayor Teddy dikutip Kumparan mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam menggunakan kop surat kementerian dan menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan polemik di masyarakat.
Ia juga meminta humas di setiap kementerian untuk lebih waspada dalam menjaga keamanan website dan media sosial resmi masing-masing kementerian.
Dalam acara haul tersebut, terdapat backdrop yang menampilkan tiga foto besar yaitu Yandri Susanto, istrinya, dan almarhumah ibunya.
Diketahui bahwa istri Yandri, Ratu Rachmatu Zakiyah, sedang mencalonkan diri dalam Pemilihan Bupati Kabupaten Serang.
Selain itu, di salah satu layar juga sempat terlihat logo Kementerian Desa di pojok kiri, yang semakin memperkuat kesan resmi acara tersebut.
Menanggapi kritik ini, Yandri mengakui kesalahan dalam penggunaan kop dan stempel resmi kementerian.
"Ini akan kami koreksi nanti, tetapi sekali lagi, tidak ada penyalahgunaan atau pembelokan," ucap Yandri kepada Kompas.com di Ponpes Bai Mahdi Sholeh Ma’mun, Serang, Selasa (22/10).
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Mahfud MD atas kritik dan peringatannya.
Yandri, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PAN, menegaskan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama terkait penggunaan surat resmi kementerian untuk keperluan pribadi.
📢 Kuis CNA Memahami Asia sudah memasuki putaran pertama, eksklusif di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Ayo uji wawasanmu dan raih hadiah menariknya!
Jangan lupa, terus pantau saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk mendapatkan tautan kuisnya 👀
🔗 Cek info selengkapnya di sini: https://cna.asia/4dHRT3V