Skip to main content
Iklan

Indonesia

Ekonomi Indonesia tumbuh 5.04 persen di kuartal III 2025

Meski lebih rendah dari angka kuartal II-2025 yang mencapai 5,12 persen yoy, angka ini tetap menunjukkan performa yang kuat dibanding sejumlah negara lain di kawasan Asia.

Ekonomi Indonesia tumbuh 5.04 persen di kuartal III 2025
Seorang pria berjalan melewati sebuah kontainer yang diturunkan dari truk di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Indonesia, 3 April 2025. (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana /File Photo)

JAKARTA: Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 tercatat tumbuh sebesar 5,04 persen secara tahunan (year on year/yoy), berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). 

Meski lebih rendah dari laju pertumbuhan kuartal II-2025 yang mencapai 5,12 persen yoy, angka ini tetap menunjukkan performa yang kuat dibanding sejumlah negara lain di kawasan Asia.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Edy Mahmud, menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 

“Secara yoy tumbuh 5,04 persen. Ini lebih tinggi dibanding triwulan III 2024 sebesar 4,95 persen,” ujar Edy Mahmud dikutip CNBC Indonesia dalam konferensi pers di kantor pusat BPS, Jakarta, Rabu (5/11).

BPS mencatat, pertumbuhan ekonomi China pada kuartal III-2025 hanya sebesar 4,8 persen, melambat dari kuartal II-2025 yang mencapai 5,2 persen. 

Sementara itu, ekonomi Singapura hanya tumbuh 2,9 persen, turun dari 4,5 persen pada kuartal II-2025. 

Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga lebih tinggi dibanding Korea Selatan yang mencatat 1,7 persen, meski negara tersebut mengalami peningkatan dari kuartal sebelumnya sebesar 0,6 persen.

Namun laju pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di bawah Malaysia dan Vietnam. 

Malaysia mencatat pertumbuhan 5,2 persen yoy pada kuartal III-2025, meningkat dari 4,4 persen pada kuartal II-2025. Vietnam tumbuh lebih cepat dengan 8,2 persen, naik dari 8 persen pada kuartal sebelumnya.

KONSUMSI RUMAH TANGGA JADI PENOPANG UTAMA

Edy menjelaskan, dari sisi pengeluaran, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia paling banyak ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,89 persen secara tahunan. 

Kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi mencapai 53,14 persen. 

“Pada kuartal III 2025, seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif. Komponen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB adalah konsumsi rumah tangga dengan kontribusi sebesar 53,14 persen,” jelas Edy. 

“Komponen ini tumbuh sebesar 4,89 persen yang menunjukkan masih terjaganya tingkat konsumsi masyarakat,” tambahnya.

Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar dengan kontribusi 1,13 persen. Sektor perdagangan menyumbang 0,72 persen, informasi dan komunikasi 0,63 persen, serta pertanian sebesar 0,61 persen. 

Jika dijumlahkan bersama sektor pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan, total kontribusi terhadap PDB mencapai 65,02 persen.

BPS juga melaporkan bahwa seluruh wilayah di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi positif pada kuartal III-2025. Pertumbuhan tertinggi terjadi di Pulau Sulawesi sebesar 5,84 persen, disusul wilayah Jawa yang tumbuh 5,17 persen, keduanya berada di atas rata-rata nasional.

 

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan