Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Indonesia

Cek Kesehatan Gratis: Ini tiga penyakit yang paling banyak dideteksi

Kementerian Kesehatan menekankan bahwa deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan dapat menghindarkan masyarakat dari pengobatan mahal di kemudian hari.

Cek Kesehatan Gratis: Ini tiga penyakit yang paling banyak dideteksi
Seorang dokter melakukan otoskopi pada telinga seorang pria lanjut usia saat cek kesehatan gratis di pusat layanan kesehatan pemerintah di Mampang Prapatan, Jakarta, Indonesia, 10 Februari 2025. (Reuters/Ajeng Dinar Ulfiana)

SURAKARTA: Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diluncurkan pemerintah mendapat respons hangat dari masyarakat.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (BGS), mengungkapkan bahwa hampir dua juta orang telah memanfaatkan layanan ini.

Dari hasil pemeriksaan, tiga jenis penyakit paling umum berhasil terdeteksi, dengan masalah kesehatan gigi berada di posisi teratas.

“Yang paling banyak ternyata masalah gigi,” ujar Menkes saat berada di Solo, Jawa Tengah, seperti dikutip dari Antara.

Temuan lain yang mengejutkan Menkes adalah 50 persen puskesmas di Indonesia ternyata tidak memiliki dokter gigi yang memberikan pelayanan tetap.

BGS menilai kondisi ini sebagai tantangan serius bagi sistem layanan kesehatan dasar di Indonesia.

Untuk mengatasinya, Kementerian Kesehatan saat ini tengah menjalin kerja sama dengan sejumlah fakultas kedokteran gigi di berbagai universitas. Tujuannya adalah meningkatkan jumlah dokter gigi yang tersedia di seluruh penjuru negeri.

“Saya sudah berdiskusi dengan pihak kedokteran gigi. Masalahnya, pendidikan dokter gigi itu mahal dan cukup sulit. Karena itu kami sedang melobi agar kuotanya bisa ditambah,” jelasnya.

Selain menambah jumlah dokter gigi, Budi Gunadi juga mempertimbangkan pelatihan ulang bagi para tukang gigi agar memiliki keterampilan yang lebih baik dan bisa membantu mengurangi beban layanan kesehatan gigi di tingkat masyarakat.

Tak hanya soal kesehatan gigi, Menkes juga menyoroti dua penyakit lain yang paling banyak ditemukan yaitu hipertensi dan kadar gula darah tinggi.

Keduanya merupakan faktor risiko utama yang dapat berkembang menjadi penyakit jantung dan stroke jika tidak ditangani dengan tepat dalam waktu 5–6 tahun.

“Itulah mengapa angka kematian akibat stroke dan penyakit jantung masih tinggi di Indonesia,” tambah BGS.

Di kesempatan terpisah, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menegaskan pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala. Ia menyebut mayoritas peserta CKG menunjukkan gejala hipertensi, diabetes, serta gangguan jantung dan pembuluh darah.

Dante menekankan bahwa deteksi dini melalui cek kesehatan dapat menghindarkan masyarakat dari pengobatan mahal di kemudian hari.

Sebagai contoh, pasien dengan risiko penyakit ginjal dapat segera ditangani sebelum kondisi memburuk hingga membutuhkan prosedur cuci darah.

“Pemeriksaan dini memberikan peluang besar untuk mencegah komplikasi serius,” kata Dante.

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan