BPOM: Banyak jajanan pasar gunakan bahan yang beresiko kanker
Penemuan BPOM mendapati tidak sedikit jajanan pasar yang menggunakan zat pewarna berbahaya.
JAKARTA: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan temuan terbaru bahwa banyak jajanan pasar di Indonesia berisiko memicu kanker.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPOM RI, Lucia Rizka Andalusia, mengatakan telah menemukan banyak jajanan pasar yang menggunakan bahan tambahan pangan yang tidak aman.
"Ini paling banyak nih. Kalau beli bakso, soto mi, mi goreng, ini mi yang warnanya kuning dan bisa awet lebih dari seminggu, bahkan bulanan, karena mengandung formalin," ungkapnya kepada detikHealth, Kamis (4 Juli).
Contoh bahan tambahan pangan berbahaya yang ditemukan itu adalah zat pewarna Rhodamin B dan Metanil Yellow.
Rhodamin B digunakan sebagai zat pewarna untuk kertas, tekstil, sabun, kayu, plastik, dan kulit, serta sebagai reagen di laboratorium untuk pengujian berbagai logam seperti antimoni, kobalt, niobium, emas, mangan, air raksa, tantalum, dan tungsten.
Paparan Rhodamin B dalam waktu lama sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan gangguan fungsi hati dan kanker hati.
Contoh penggunaan Rhodamin B dalam makanan adalah cone es krim yang berwarna merah.
Metanil Yellow biasanya digunakan dalam industri tekstil, cat, kertas, dan kulit binatang, serta sebagai indikator reaksi netralisasi (asam-basa).
Dalam jangka panjang, Metanil Yellow dapat menyebabkan kanker kandung kemih.
BPOM juga menemukan penggunaan boraks pada kerupuk.
"Bikin kerupuk pakai boraks ini paling banyak. Kerupuk gendar, kerupuk seperti ini mengandung boraks," terang Lucia.
Penggunaan bahan tambahan pangan yang tidak aman ini sering kali dilakukan oleh pedagang kecil karena harganya yang murah.
BPOM akan memberikan pembinaan kepada pedagang yang menggunakan bahan pangan berbahaya tersebut hingga menjatuhkan sanksi sosial.
Untuk memastikan keamanan pangan, BPOM akan menggunakan laboratorium keliling untuk melakukan uji cepat terhadap kandungan bahan tambahan makanan yang berbahaya di pasar-pasar.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini