Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Indonesia

Suku bunga 6 persen dipertahankan, BI mau fokus pada stabilitas nilai tukar 

Suku bunga 6 persen dipertahankan, BI mau fokus pada stabilitas nilai tukar 

FOTO FILE: Kompleks Bank Indonesia di Jakarta, Indonesia, 16 Desember 2015. (REUTERS/Darren Whiteside)

21 Nov 2024 01:19PM (Diperbarui: 21 Nov 2024 01:35PM)

JAKARTA: Bank sentral Indonesia mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu (20/11), seperti yang diharapkan, kerana mau fokus pada stabilisasi mata uang. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa dinamika global yang berubah setelah pemilihan umum AS menjadi pertimbangan utama dalam mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Analis juga melihat sedikit peluang bagi penurunan suku bunga jangka pendek.

BI mempertahankan suku bunga acuan tetap pada 6,00 persen, seperti yang diprediksi oleh 25 dari 34 analis yang disurvei oleh Reuters. BI juga tidak mengubah suku bunga simpanan dan pinjaman semalam.

"Fokus kebijakan moneter diarahkan pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global dengan perkembangan politik di Amerika Serikat," Gubernur Perry Warjiyo mengatakan dalam konferensi pers.

BI telah memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada bulan September, tepat sebelum dimulainya siklus pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS.

Sementara BI akan terus mengevaluasi kelayakan pemangkasan suku bunga lebih lanjut, Warjiyo mengatakan situasi global yang terus berkembang telah mengakibatkan kapasitas pelonggaran BI menjadi "lebih terbatas" daripada sebelumnya.

Rupiah telah melemah sejak awal Oktober, meskipun sejauh ini masih berada di atas level terendah yang dicapai pada awal tahun 2024. Mata uang tersebut, serta indeks saham utama, tetap stabil setelah keputusan BI.

"Seperti yang diharapkan, prioritas utama BI adalah mempertahankan rupiah," kata ekonom SMBC Ryota Abe.

"Kami pikir sulit bagi BI untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan Desember. Suku bunga tinggi yang berkepanjangan kemungkinan akan membebani ekonomi karena momentumnya sudah melambat." 

Warjiyo mengatakan di bawah Presiden terpilih Donald Trump, AS bisa lebih berorientasi ke dalam negeri, dengan alasan rencana tarif tinggi untuk produk impor, pemotongan pajak, dan defisit fiskal yang lebih besar, yang dapat membatasi siklus pelonggaran The Fed dan memengaruhi inflasi global.

Warjiyo mengatakan pelemahan rupiah baru-baru ini disebabkan oleh menguatnya dolar AS secara luas dan pelarian modal ke aset dolar AS sejak pemilihan umum, tetapi mengatakan hal itu dapat dikelola dan semua instrumen moneter akan digunakan untuk mendukung stabilitas mata uang.

Di sisi domestik, BI mempertahankan prospek pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 dalam kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen, dengan perbaikan pada tahun 2025, dan memperkirakan inflasi akan tetap dalam kisaran target 1,5 persen hingga 3,5 persen hingga tahun 2025.

Pertumbuhan tahunan ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu adalah 4,95 persen pada kuartal ketiga. Meskipun lajunya tetap solid, namun jauh lebih lambat dari tingkat 8 persen yang dikatakan Presiden baru Prabowo Subianto ingin dicapainya.

Ekonom senior Bank DBS Radhika Rao mengatakan BI telah dengan jelas menandai bahwa meskipun prospek inflasi memberi ruang untuk penurunan suku bunga, ketidakpastian global berarti BI harus fokus pada stabilitas keuangan. Ia melihat kemungkinan penurunan lebih lanjut pada sisa tahun 2024 semakin berkurang.

📢  Ayo ikut partisipasi dalam kuis CNA Memahami Asia dan memenangkan hadiah menarik. Pantau saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk mendapatkan tautannya.  👀

🔗 Info selengkapnya di sini: https://cna.asia/4dHRT3V

Source: Reuters/CNA/ih

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan