Bertemu Presiden Jokowi, Paus Fransiskus sampaikan pesan perdamaian dan toleransi
JAKARTA: Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, memuji persatuan Indonesia sembari menyerukan perlawanan terhadap ekstremisme.
Hal ini disampaikan Paus dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada Rabu (4/9), disaksikan juga oleh para menteri dan pejabat tinggi pemerintahan serta disiarkan langsung oleh berbagai stasiun televisi.
"Indonesia adalah negara luar biasa dengan perbedaan yang bisa menyatu sebagai satu bangsa, di sini semua suku saling menghormati," kata Paus dalam pidatonya di samping Jokowi.
Paus melanjutkan bahwa umat manusia harus membela perbedaan dan memerangi intoleransi atas nama agama. Menurut Paus, ekstremisme dan intoleransi dengan kekerasan telah banyak digunakan untuk mencapai kekuasaan.
"Sekarang di dunia kita melihat hambatan besar untuk mencapai perdamaian, kita melihat kekerasan akibat tidak menghormati perbedaan," kata Paus.
"Inilah yang menyebabkan perang dan kekerasan."
Paus juga mengatakan bahwa kekerasan bisa dicegah mulai dari dalam keluarga. Dia memuji masyarakat Indonesia yang banyak memiliki anak. "Indonesia memiliki banyak anak muda, pasangan di tempat lain mungkin lebih memelihara kucing atau anjing daripada punya anak," lanjut dia.
"Perdamaian bisa dicapai jika semua orang berusaha untuk mencapainya sendiri dan bersama, untuk melewati semua kekerasan, perbedaan dan ketidakadilan sosial," kata Paus lagi.
Indonesia merupakan negara pertama dalam perjalanan apostolik Paus yang berlangsung mulai 2 hingga 13 September mendatang. Setelah dari Indonesia, pemimpin 1,3 miliar umat Katolik dunia ini akan menyambangi Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura.
Mengunjungi Istana Merdeka di Jakarta, Paus yang diantar dengan mobil Innova disambut oleh ratusan anak-anak yang mengenakan pakaian adat Indonesia.
Dia kemudian dijemput oleh Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, presiden terpilih yang akan dilantik bulan depan.
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa kunjungan Paus ini membawa pesan yang kuat tentang merayakan perbedaan di Indonesia, negara dengan ratusan suku dan etnis.
"Semangat perdamaian dan toleransi inilah yang ingin Indonesia dan Vatikan sebarkan, apalagi di tengah dunia yang tengah bergejolak," kata Jokowi.
Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada Vatikan yang telah menyerukan perdamaian di Palestina dan mendukung solusi dua negara.
"Karena perang tidak akan menguntungkan siapa pun, perang hanya akan membawa penderitaan dan kesengsaraan masyarakat kecil," kata Jokowi.
Agenda kunjungan Paus akan berlanjut pada Kamis, dia akan bertemu tokoh antaragama di Masjid Istiqlal dan sore harinya mengadakan Misa Suci atau Perayaan Ekaristi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) yang diperkirakan akan dihadiri hingga 80 ribu umat Katolik.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.