Kisruh gelar doktor Bahlil Lahadalia: BEM UI sindir dengan 'Jasa Kilat Gelar Akademik'
Dalam takarir reels di Instagram, BEM UI menuliskan, "Gelar akademik adalah simbol integritas dan perjuangan panjang, bukan komoditas yang bisa dibeli secara instan."
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menyindir perolehan gelar doktor oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, dari UI.
Tak segan-segan, BUM UI mengunggah sebuah video singkat berupa reels dalam media sosial Instagram yang menyebut adanya "Jasa Kilat Gelar Akademik UI."
Video tersebut menampilkan poster berwarna kuning, khas UI, dengan foto Bahlil dan tulisan "Testimoni: Bahlil Lahadalia."
Dalam video tersebut, suara perekam terdengar menyatakan ketidakpercayaannya terhadap konsep "jasa kilat" untuk memperoleh gelar akademik.
"Wah, apa tuh, jasa kilat gelar akademik UI. Emang bisa ya seperti itu?," ucap suara dalam video tersebut.
"Tapi udah ada testimoninya sih, Bahlil Lahadalia," ucap menambahkan.
Dengan nada pengucapan satire, perekam bahkan menyatakan tertarik mencoba. "Coba ah, bisa dinego sampai jadi lagi."
Dalam takarir video, BEM UI menuliskan, "Gelar akademik adalah simbol integritas dan perjuangan panjang, bukan komoditas yang bisa dibeli secara instan."
"Apa yang terjadi jika orang-orang menanggapnya remeh dan membuat pendidikan seolah menjadi bahan jualan?," bunyi tulisan tersebut.
Dalam kalimat penutup, BEM UI menuliskan, "Marwah akademik harus tetap dipertahankan secara terhormat. Tidak boleh dicampurtangankan oleh orang-orang yang kotor!"
KONTROVERSI GELAR DOKTOR
BEM UI tampaknya mengkritik perolehan gelar doktor Bahlil yang dianggap tidak lazim karena hanya ditempuh dalam waktu kurang dari dua tahun.
Hingga 5 November 2024, unggahan video tersebut telah memperoleh lebih dari 20 ribu like dan lebih dari 500 komentar yang mayoritas mendukung langkah BEM UI dalam mempertanyakan proses perolehan gelar yang dianggap terlalu cepat.
"Pricelist dong," tulis seorang warganet mengomentari video ini.
Komentar bernada serupa jamak ditemukan di kolom komentar.
KLARIFIKASI DARI UI
Menanggapi polemik yang berkembang, Universitas Indonesia memberikan penjelasan terkait proses perolehan gelar doktor Bahlil Lahadalia.
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelita Lusia, menjelaskan bahwa Bahlil terdaftar sebagai mahasiswa program doktoral pada jalur riset di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI sejak tahun akademik 2022/2023 hingga 2024/2025.
Menurut Amelita, Bahlil telah memenuhi seluruh persyaratan administratif, termasuk publikasi ilmiah yang terdiri dari satu jurnal internasional bereputasi (Scopus-Journal of ASEAN Studies), satu jurnal SINTA 2 (Reviu Akuntansi dan Keuangan), serta satu prosiding yang digantikan dengan jurnal SINTA 2 (Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen).
"Pak Bahlil tercatat sebagai mahasiswa program doktor pada SKSG UI mulai pada tahun akademik 2022/2023 term 2 hingga 2024/2025 term 1, jalur riset," kata Amelita pada (16/10), dilansir dari Kompas.
Amelita juga menyebutkan bahwa ada rekor sebelumnya di UI, yakni seorang mahasiswa doktoral Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang lulus hanya dalam waktu 13 bulan 26 hari, yang diakui oleh MURI sebagai lulusan tercepat.
📢 Kuis CNA Memahami Asia, eksklusif di saluran WhatsApp CNA Indonesia, sudah dimulai. Ayo uji wawasanmu dan raih hadiah menariknya!
Jangan lupa, terus pantau saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk mendapatkan tautan kuisnya 👀
🔗 Cek info selengkapnya di sini: https://cna.asia/4dHRT3V