Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Indonesia

Terus bertambah, korban tewas banjir lahar dingin Gunung Marapi mencapai 50 orang

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi ada kemungkinan banjir bandang susulan yang lebih besar akan terjadi.

Terus bertambah, korban tewas banjir lahar dingin Gunung Marapi mencapai 50 orang
Penampakan sebuah mobil yang rusak di daerah yang terkena hujan lebat yang menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di Agam, Sumatera Barat, Indonesia, pada 12 Mei 2024. (Antara Foto/Iggo El Fitra/via Reuters)

PADANG: Korban jiwa akibat banjir lahar dingin yang dipicu hujan deras di Gunung Marapi terus bertambah.

Data terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan 50 orang meninggal.

Angka ini naik dari 37 korban yang dilaporkan sebelumnya.

Pemerintah telah memutuskan memberlakukan masa tanggap darurat selama 14 hari ke depan terhitung sejak Senin (13 Mei).

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dikutip Republika, Selasa (14 Mei), merinci asal korban yaitu dua orang korban dari Kota Padang Panjang, 20 korban dari Kabupaten Agam, 19 dari Kabupaten Tanah Datar, satu orang Kota Padang dan delapan dari Kabupaten Padang Pariaman.

BNPB juga menyampaikan jumlah korban yang sampai saat ini masih menghilang  sebanyak 27 orang.

37 warga disebutkan mengalami luka-luka.

Sementara itu jumlah warga yang telah mengungsi tercatat 3.396 jiwa.

Banjir bandang yang melanda Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, Padang Pariaman dan Kota Padang itu menimbulkan dampak kerusakan yang serius.

BNPB sedang bekerja untuk memulihkan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat.

Adapun jalur darat dari Padang ke Bukittinggi putus akibat bencana dahsyat ini.

Pemerintah pusat melalui BNPB dengan persetujuan dari Komisi VIII DPR RI siap menyalurkan dukungan berupa pendanaan untuk operasional penanggulangan dampak bencana dari alokasi Dana Siap Pakai (DSP) senilai Rp 3,2 miliar dengan pembagian masing-masing Rp 200 juta hingga Rp 250 juta.

Selain itu bantuan logistik berupa tenda pengungsian, tenda keluarga, sembako, makanan siap saji, hygiene kit, terpal, selimut, kasur, pompa alpon, jendet light, lampu solar panel, toilet portable, gergaji pohon, dan perlengkapan kebersihan juga telah dibagikan ke warga.

WASPADA BANJIR BANDANG SUSULAN

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kemungkinan potensi banjir lahar dingin susulan Gunung Marapi Sumatera Barat yang lebih besar dari yang terjadi akhir pekan lalu.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat ditemui Antara di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Selasa, (14 Mei) mengatakan kemungkinan ini dipicu oleh masih tingginya potensi turun hujan berintensitas sedang, lebat-sangat lebat selama sepekan ke depan.

"Hujan tidak perlu lebat tapi sedang pun juga bisa menyapu material lahar Gunung Marapi yang juga dikhawatirkan masih tebal, sisa erupsi beberapa waktu lalu," katanya.

Menurut dia, guyuran hujan yang bercampur partikel pasir-pasir halus menjadikan aliran pekat yang sanggup mengangkut sebuah mobil truk, menggelontorkan bebatuan berdiameter 2-3 meter dari bagian puncak gunung ke bawah.

BMKG mengkhawatirkan gelontoran material besar yang terbawa oleh hujan tersebut akan menjangkau pemukiman penduduk di sekitar lereng perbukitan dan aliran sungai.

Lembaga pemerintah itu memastikan akan terus melaporkan kondisi cuaca setiap hari dan menerbitkan informasi peringatan dini bencana dengan ketepatan tiga jam ke depan sebelum kejadian, supaya masyarakat dan petugas gabungan dapat bertindak cepat melakukan evakuasi.

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan