Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Indonesia

Bandingkan Pilkada 2024 dan 2017, Ahok: Gak ada yang bisa politisasi jual ayat dan mayat

Ahok dikalahkan Anies Baswedan pada Pilkada DKI Jakarta 2017 

Bandingkan Pilkada 2024 dan 2017, Ahok: Gak ada yang bisa politisasi jual ayat dan mayat
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bersantap bersama Calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung-Rano Karno pada 25 November 2024. (Instagram/Ahok)
27 Nov 2024 10:58AM (Diperbarui: 27 Nov 2024 11:01AM)

JAKARTA: Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menilai situasi Pilkada Jakarta 2024 jauh lebih kondusif dibandingkan Pilkada 2017.

Menurut Ahok, perbedaan utama tahun ini adalah tidak adanya pihak yang memanfaatkan isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan) seperti yang terjadi pada Pilkada 2017 ketika dia mencalonkan diri.

"Saya lihat lebih oke ya situasinya karena kan nggak ada yang bisa jualan ayat-ayat mayat gitu hahahaha," ujarnya kepada Viva sambil tertawa, usai menyalurkan hak pilihnya di TPS 60, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (27/11).

Ahok didampingi oleh istrinya, Puput Nastiti, serta anak-anaknya, Yosafat Abimanyu Purnama dan Sarah Eliana Purnama. Putra sulungnya dari pernikahan dengan Veronica Tan, Nicholas Sean Purnama, juga turut mendampinginya ke TPS.

Dalam kesempatan tersebut, Ahok juga menyebutkan adanya potensi kecurangan dalam Pilkada yang perlu diawasi.

"Nanti biasanya setelah selesai kita ada evaluasi. Kita kan terus evaluasi kok. Dan di sana pun sudah ada gerakan TSM dari yang berkuasa. Misalnya, waktu zaman 2005 saja, sudah langsung penghilangan hak pilih orang dengan cara tidak memberikan surat undangan kepada orang yang diduga bukan pemilih berkeyakinan mayoritas," ungkapnya.

Ketua DPP PDI Perjuangan itu juga menjelaskan alasan mengajak anak-anaknya ke TPS.

Ia ingin memberikan mereka pembelajaran politik sejak dini.

"Anak-anak juga sama kan, dia nggak ngerti kan? Saya bilang, pilih itu mesti kenalin, ini yang Papa kenal, ini yang Papa jamin bisa ngurus kamu ke depan. Kira-kira gitu," tuturnya.

Ahok, yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dari 2014 hingga 2017, sebelumnya maju dalam Pilkada 2017 didampingi Djarot Saiful Hidayat.

Namun, mereka kalah dari Anies Baswedan dalam salah satu Pilkada paling panas dalam sejarah Indonesia, yang dipenuhi dengan serangan politik bernuansa SARA.

Sebelumnya, Ahok sempat dikabarkan akan kembali maju dalam Pilkada DKI 2024, namun akhirnya memilih untuk mendukung calon yang diusung partainya yaitu Pramono Anung-Rano Karno.

📢 Kuis CNA Memahami Asia sudah dimulai eksklusif di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Ayo uji wawasanmu dan raih hadiah menariknya!

Jangan lupa, terus pantau saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk mendapatkan tautan kuisnya 👀

🔗 Cek info selengkapnya di sini: https://cna.asia/4dHRT3V

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan