Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Indonesia

Pengusaha usul Bali bangun kasino bertaraf internasional, akankah terwujud?

Usulan membangun kasino di Pulau Dewata berpotensi memicu kontroversi.

Pengusaha usul Bali bangun kasino bertaraf internasional, akankah terwujud?
Turis asing harus membayar tiket Rp50.000 untuk masuk ke desa Penglipuran.
05 Aug 2024 07:20PM (Diperbarui: 06 Aug 2024 10:21AM)

DENPASAR: Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bali, Agung Bagus Pratiksa Linggih, mengusulkan pembangunan kasino bertaraf internasional di Bali.

Salah satu tujuan utamanya adalah mencari sumber biaya pengelolaan sampah di Pulau Dewata.

Ia menilai pembangunan tempat judi sangat dibutuhkan untuk membantu Pemerintah Daerah (Pemda) Bali membiayai pengelolaan sampah.

Bagus Pratiksa yakin bahwa pembukaan kasino bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bali, yang saat ini hanya Rp4 triliun per tahun.

"Memang sekarang sangat dibutuhkan (pembangunan kasino). Karena PAD (Bali) sekitar Rp4 triliun, sementara masalah Bali ada beberapa. Salah satunya, pengelolaan sampah saja kita membutuhkan sekitar Rp3 triliun untuk mengelola 100 persen sampah yang dihasilkan di Bali," katanya kepada CNN Indonesia, Senin (5 Agustus).

Lebih jauh Bagus menyebutkan bahwa dengan adanya kasino, Bali bisa seperti Singapura yang berpotensi mendapatkan tambahan PAD sekitar Rp12 hingga Rp13 triliun per tahun.

"Kalau kita mengacu kepada Singapura, potensi pendapatan PAD yang akan diterima Bali itu bisa mencapai Rp12 hingga Rp13 triliun per tahunnya. Itu baru dari sisi perjudiannya saja, belum lagi hotel, restoran, ekonomi di sekitar kasino, serta pajak dari pegawai-pegawai yang bekerja di kasino," terangnya.

Singapura seperti diketahui memiliki dua kasino yaitu di Marina Bay Sands dan Pulau Sentosa.

Kasino Marina Bay Sands di Singapura (AFP)

Tujuan lain pembanguan kasino adalah untuk mendatangkan turis asing berkualitas ke Bali.

"Kasino bertaraf internasional untuk mengundang turis asing berkualitas masuk ke Bali. Jadi, kalau bisa, brand-brand top dunia masuk ke Bali," ujarnya.

Warga Bali, lanjutnya lebih jauh, tidak perlu cemas dengan adanya pembangunan kasino.

Ia memberi saran bahwa jika kasino benar jadi dibangun di Bali, masyarakat lokal dilarang bermain demi menghindari efek negatif.

"Malah kalau perlu ada pelarangan untuk warga lokal bermain di kasino. Iya (hanya untuk turis asing). Kalau memang itu yang ditakuti oleh warga Bali, sekalian saja warga Bali tidak boleh bermain, seperti di Malaysia, Singapura, masyarakatnya tidak boleh bermain di kasino," paparnya.

Bagus mengusulkan pembangunan kasino di wilayah Kabupaten Buleleng, Karangasem, Klungkung, atau Bangli.

"Misalnya di Buleleng dan Karangasem, mungkin antara Bangli atau Klungkung. Saya rasa lebih cocok di Buleleng dan Karangasem, dan Bangli," jelasnya.

Ketika ditanya mengenai dampak terhadap adat istiadat Bali, Bagus tidak terlalu khawatir.

"Saya rasa, dampak terhadap adat istiadat Bali justru sangat minim. Jika masyarakatnya tidak boleh bermain dan kasino dibangun di kawasan termiskin di Bali, saya rasa justru ada pemerataan ekonomi, kawasan pariwisata baru, dan peningkatan PAD.”

Namun, Bagus juga menyadari bahwa pembangunan kasino belum bisa dilakukan di Bali karena membutuhkan aturan khusus.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali ketika ditanya terpisah mengatakan belum ada rencana pembangunan kasino di Pulau Dewata.

"Dari usulan itu (pembangunan kasino) tentu belum memungkinkan karena undang-undang (larangan) judi masih berlaku," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjokorda Bagus Pemayun kepada detikBali.

Pemayun menegaskan bahwa dasar pariwisata Bali adalah budaya, yang berarti pengembangan pariwisata berdasarkan pada budaya dan kearifan lokal.

"Bukan masalah menolak (pembangunan kasino), ini pariwisata budaya," tekannya.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan