Bahaya tersembunyi minum air mineral botol plastik, ini risikonya
Masyarakat disarankan beralih ke tumbler yang dirancang khusus untuk diisi ulang.
JAKARTA: Botol plastik air mineral telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari banyak orang.
Kepraktisan dan kemudahannya dalam membawa air membuat botol plastik sering menjadi pilihan utama untuk memenuhi kebutuhan hidrasi.
Namun, di balik kenyamanannya, terdapat risiko kesehatan yang patut diwaspadai.
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa botol plastik tidak hanya berbahaya bagi lingkungan, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan manusia.
Studi yang dilakukan oleh para ilmuwan menunjukkan bahwa air dalam botol plastik mengandung ratusan ribu partikel plastik yang berbahaya dan dapat masuk ke dalam tubuh.
Bahkan, ilmuwan telah mengeluarkan peringatan agar masyarakat menghentikan kebiasaan mengonsumsi air dalam kemasan botol plastik.
Dilansir dari laman Getsurrey, seorang peneliti dari Lamont-Doherty Earth Observatory, Universitas Columbia, menemukan bahwa rata-rata satu liter air dalam botol plastik mengandung sekitar 240.000 partikel plastik berbahaya.
Angka ini 10 hingga 100 kali lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yang hanya menghitung partikel berukuran lebih besar.
Partikel-partikel ini, yang dikenal dengan nama nanoplastik, dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan serius, seperti kanker, cacat lahir, dan gangguan kesuburan.
Ukuran nanoplastik yang sangat kecil memungkinkan partikel ini masuk langsung ke dalam darah dan otak manusia, meningkatkan risiko kerusakan organ dan masalah kesehatan jangka panjang.
Selain itu, botol plastik umumnya terbuat dari bahan yang mengandung ftalat, senyawa kimia yang telah terbukti menyebabkan gangguan pada perkembangan, sistem reproduksi, otak, serta sistem kekebalan tubuh.
Menurut Institut Nasional Ilmu Kesehatan Lingkungan Inggris, paparan plastik, terutama yang terdapat dalam botol minuman, soda, dan produk seperti saus tomat atau mayones, dapat memperburuk masalah kesehatan ini.
Tidak hanya nanoplastik, air dalam botol plastik juga berisiko tercemar bahan kimia berbahaya lainnya, seperti Bisphenol A (BPA) dan antimon.
Kedua zat ini dapat larut ke dalam air, terutama ketika botol dipanaskan atau digunakan berulang kali.
BPA diketahui dapat menyebabkan gangguan reproduksi, imunitas, hingga masalah neurologis, sedangkan antimon berpotensi menyebabkan gangguan paru-paru dan meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Botol plastik juga dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri dan jamur, terutama jika terdapat retakan kecil pada botol tersebut.
Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari penggunaan botol plastik berulang kali dan beralih ke tumbler yang dirancang khusus untuk diisi ulang.
Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. ​​​​​