Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Indonesia

Bahaya polusi udara Indonesia, tingkatkan risiko serangan jantung

Indonesia tercatat sebagai negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di Asia Tenggara dan nomor 17 di dunia.

Bahaya polusi udara Indonesia, tingkatkan risiko serangan jantung
Ilustrasi polusi udara (iStock)

JAKARTA: Penyakit jantung atau kardiovaskular tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia, dengan berbagai faktor risiko yang memengaruhinya, termasuk faktor lingkungan seperti polusi udara.

Spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Jantung Nasional Harapan Kita, dr. Ade Meidian Ambari, SpJP(K) FIHA, mengungkapkan bahwa paparan polusi udara jangka panjang dapat meningkatkan risiko serangan jantung. 

Ada faktor risiko yang kita sering lupa, yaitu polusi. PM2,5 itu kalau terpapar, risiko untuk serangan jantung lebih tinggi," urai dr. Ade dikutip detikHealth dalam acara Indonesia International Cardiovascular Summit (IICS) 2024 di Jakarta Selatan, Minggu (17/11).

Penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Cardiology Cardiovascular Risk and Prevention menyebutkan bahwa polusi udara, terutama paparan partikulat PM2,5, berkontribusi pada peningkatan morbiditas dan mortalitas global.

PM2,5 diketahui mempercepat perkembangan faktor risiko kardiovaskular seperti hipertensi dan aterosklerosis, serta meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk infark miokard (serangan jantung), stroke, gagal jantung, dan aritmia.

Studi lain dari Harvard University menemukan bahwa paparan rata-rata tiga tahun terhadap PM2,5 terkait dengan peningkatan risiko rawat inap pertama untuk berbagai kondisi kardiovaskular, termasuk penyakit jantung iskemik, penyakit serebrovaskular, gagal jantung, dan aritmia.

Risiko ini meningkat signifikan pada individu dengan penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi.

Laporan Kualitas Udara Dunia (IQAir) 2022 mencatat Indonesia sebagai negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di Asia Tenggara, dan berada di peringkat ke-17 dunia.

Konsentrasi PM2,5 di Indonesia pernah mencapai 34,3 μg/m³, jauh di atas ambang batas yang ditetapkan WHO sebesar 5 μg/m³.

Kondisi ini membuat rata-rata harapan hidup masyarakat Indonesia berkurang hingga 2,5 tahun, menurut laporan Energy Policy Institute, University of Chicago.

Penyebab utama polusi udara ini adalah emisi dari pembakaran batu bara, yang menyumbang lebih dari setengah total emisi CO2 di Indonesia.

Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terhadap dampak buruk polusi udara.

Tubuh, organ, dan sistem imun mereka yang masih berkembang membuat mereka lebih mudah terpapar dan mengalami gangguan kesehatan.

Paparan polusi udara kronis pada anak-anak berpotensi meningkatkan risiko berbagai penyakit serius di masa dewasa.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan