Badan baru, Danantara, yang diluncurkan pekan ini akan serupa dengan Temasek Holdings Singapura

Kawasan bisnis saat kemacetan lalu lintas pada jam sibuk di Jakarta, Indonesia, 4 Agustus 2022. (REUTERS/Willy Kurniawan/Foto Arsip)
SINGAPURA/JAKARTA: Sebuah badan investasi baru di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dibentuk oleh presiden Prabowo Subianto akan menyaingi badan investasi negara-negara maju dan membantu menarik investasi asing.
Presiden Prabowo akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada hari Jumat (8/11). Dikatakan bahwa badan ini mirip dengan badan investasi terkemuka seperti Temasek Holdings yang berbasis di Singapura.
“Pada akhirnya, ia akan menjadi sesuatu yang mirip (dengan Temasek Holdings),” kata kepala badan investasi yang baru diangkat, Muliaman Darmansyah Hadad kepada wartawan minggu lalu seperti dilaporkan CNA.Â
Dalam persiapan peluncuran, Presiden Prabowo dilaporkan telah mengundang Muliaman, yang juga mantan kepala otoritas jasa keuangan Indonesia (OJK), ke sebuah pertemuan di istana presiden di Jakarta pada 28 Oktober.Â
“Saya ditugaskan untuk memastikan semua persiapan berjalan dengan baik untuk peluncuran resmi oleh presiden sendiri pada 8 November,” kata Muliaman setelah pertemuan tersebut, seraya menegaskan bahwa Prabowo akan memimpin langsung upacara peresmian badan pengelola investasi tersebut.
“Semua aset pemerintah yang telah dipisahkan akan dikelola oleh badan tersebut tetapi akan dilakukan secara bertahap, dengan pembentukan badan penanaman modal terlebih dahulu, diikuti dengan pembentukan undang-undang,” kata Muliaman.
Tempo mengutip Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara atau BP Investasi Danantara akan segera diresmikan pada hari Jumat. Namun, ia tidak bisa memastikan kabar tersebut.
“Saya nggak tahu persisnya. Saya cuma menyiapkan kantornya saja,” kata Erick Thohir saat ditemui di Pelataran Komplek DPR RI Senayan, Jakarta, Senin, (4/11).Â
Erick Thohir dilaporkan sebagai mendukung dibentuknya badan baru itu. “Kami mendukung hadirnya Danantara. Tinggal bagaimana masing-masing pihak duduk melakukan kajian lebih dalam supaya sinergitasnya seperti apa, gitu,” ujarnya seperti dinukil Tempo.Â
Lebih lanjut, Erick Thohir menyebut, saat ini kementeriannya tengah mempersiapkan gedung yang nantinya dipergunakan sebagai kantor Danantara. Gedung tersebut, kata Erick Thohir, merupakan salah satu aset milik PT Bank Mandiri (Persero).
Erick Thohir bagaimanapun tidak menjawab pertanyaan  mengenai perusahaan BUMN mana saja yang akan tergabung dalam superholding tersebut.Â
Mengenai pembagian tugas antara Kementerian BUMN dan Danantara, Erick Thohir hanya menjawab bahwa nantinya akan dilakukan kajian mengenai hal tersebut.
Sebelum ini menurut Jakarta Globe, pembentukan badan tersebut akan memerlukan perubahan Undang-Undang tentang BUMN.
Badan penanaman modal yang beroperasi dan berfungsi secara berbeda dari Kementerian BUMN akan berfokus hanya pada pengelolaan investasi dan dikatakan mencerminkan komitmen Prabowo untuk menciptakan pengelolaan investasi nasional yang lebih terpadu dan terarah, kata Muliaman, seperti dikutip media.
Seperti dilansir The Jakarta Post, Danantara akan lebih mirip dengan Otoritas Investasi Indonesia (INA) tetapi dengan dana yang lebih besar.
INA merupakan dana kekayaan negara Indonesia yang sudah ada, yang didirikan pada tahun 2020.
"Danantara bertugas mengelola investasi di luar APBN, jadi semua aset pemerintah yang dipisahkan akan dikelola oleh badan investasi tersebut, tetapi akan dilakukan secara bertahap," kata Muliaman.
Ia menambahkan bahwa Danantara berpotensi untuk bergabung dengan INA dalam jangka panjang.
"Idealnya, penggabungan antara Danantara dan INA harus terjadi," katanya, seperti dikutip dari Jakarta Globe.
"Awalnya kami akan mengkonsolidasikan aset dan menyusun undang-undang yang relevan. Kemudian, kami akan bekerja dengan kementerian lain untuk membentuk struktur lembaga dan tujuannya adalah untuk mengefisienkan dan meningkatkan pengelolaan investasi pemerintah yang tersebar," jelas Muliaman, seperti dikutip oleh platform media lokal Tempo.
BERPONTESI MENYAINGI ASET NEGARA MAJU
Dalam sebuah acara di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, minggu lalu, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu meyakini aset yang dikelola Danantara berpotensi menyaingi aset negara-negara maju, sebagaimana dilansir media lokal.
Aset tersebut meliputi dana investasi nasional dan dana BUMN.
Hingga 2021, ada lebih dari 100 perusahaan milik negara yang diawasi oleh kementerian BUMN, dengan aset senilai US$600 miliar, menurut CNA yang mengutip dari Bank Pembangunan Asia.
Ia menyoroti bahwa hampir semua negara yang mengkonsolidasikan aset keuangan dan investasinya telah mampu meningkatkan keuangan negaranya secara signifikan.
“Hampir semua negara yang mengkonsolidasikan keuangannya mampu memanfaatkannya, artinya mereka mampu menggunakannya untuk menambah dana,” kata Anggito, seperti dikutip Antara.
“Presiden akan umumkan (saat peluncuran) berapa dana yang sudah kita kumpulkan dari saham-saham kita, modal kita di (perusahaan milik negara) PT.Pertamina dan PT.PLN, serta dari BUMN dan dana pensiun,” imbuhnya.
Wakil Menteri Keuangan yang baru dilantik itu juga menegaskan bahwa dana yang dikelola Danantara bukan untuk belanja langsung karena sifatnya yang tidak likuid, tetapi bisa menambah pendanaan dan menarik investasi asing yang cukup besar.
“Itu pendanaan yang tidak likuid, tetapi kalau kita konsolidasikan, itu akan menjadi entitas superholding solvent yang bisa menarik pendanaan dari pihak lain dan ini akan membiayai proyek-proyek strategis,” jelasnya.
Menurut Jakarta Globe, Norwegia menduduki peringkat pertama dalam keberhasilan konsolidasi aset keuangannya melalui NBIM, mengelola aset senilai hampir US$1,8 triliun, disusul China Development Bank dengan aset senilai US$1,24 triliun.
Kemudian diikuti oleh lembaga investasi di Timur Tengah, dengan Otoritas Investasi Abu Dhabi yang mengkonsolidasi aset lebih dari US$993 miliar dan Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi sebesar US$847 miliar.
📢 Kuis CNA Memahami Asia, eksklusif di saluran WhatsApp CNA Indonesia, sudah dimulai. Ayo uji wawasanmu dan raih hadiah menariknya!
Jangan lupa, terus pantau saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk mendapatkan tautan kuisnya đź‘€
đź”— Cek info selengkapnya di sini:Â https://cna.asia/4dHRT3V