Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Indonesia

Arab Saudi tahan selebgram Indonesia yang jual paket haji dengan visa ziarah

Para jemaah tersebut dilarang memasuki lokasi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) karena tidak memiliki tasreh.

Arab Saudi tahan selebgram Indonesia yang jual paket haji dengan visa ziarah
Para jemaah haji mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram selama pelaksanaan ibadah haji tahunan di kota suci Mekkah. (Reuters/Amr Abdallah Dalsh)

RIYADH: Otoritas keamanan Arab Saudi menahan seorang selebgram Indonesia yang diduga menjual paket haji tanpa izin resmi dengan menggunakan visa ziarah untuk para jemaahnya

Hal ini diungkapkan oleh Konsul Jenderal RI Jeddah, Yusron B Ambary, seperti dilaporkan oleh detikNews saat ditemui tim Media Center Haji di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, pada Kamis (6 Juni).

"Kami mendapat kabar bahwa seorang selebgram sudah ditahan, namun detailnya belum kami peroleh," ujar Yusron.

Menurut Yusron, selebgram tersebut menjual visa haji tanpa tasreh (izin resmi) dan menggunakan visa ziarah, yang jelas-jelas dilarang oleh pemerintah Arab Saudi untuk berhaji.

Yusron juga menyampaikan kepada Kompas.com bahwa selebgram tersebut masih dalam pemeriksaan oleh aparat keamanan Arab Saudi.

"Jemaahnya sudah ada di Mekkah, dan kami sedang menelusuri posisi mereka karena tidak ada lagi yang mengurus mereka saat ini," tambahnya ketika ditanya mengenai kondisi jemaah haji yang tertipu itu.

Para jemaah yang menggunakan visa ziarah tersebut dilarang memasuki lokasi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) karena tidak memiliki surat izin masuk atau tasreh.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Kementerian Agama bekerja sama dengan pihak berwenang Arab Saudi melakukan razia di berbagai akun media sosial yang menjual visa haji tanpa antrean.

Bahkan, pemerintah Arab Saudi sudah mengantongi nama-nama travel yang bermasalah.

"Ini akan ditindak oleh aparat keamanan Saudi," tegas Yusron.

Pemerintah Arab Saudi sambungnya sangat serius dalam membasmi pelaksanaan haji nonprosedural atau penggunaan visa nonhaji.

Yusron menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menindak pelaku langsung.

"Tindakan kami lebih kepada korban. Setelah ibadah haji selesai, kami akan menelusuri siapa korban dan pelakunya. Karena waktunya mepet, prioritas kami adalah menyelamatkan korban dan memulangkan mereka ke Tanah Air terlebih dahulu," ujar Yusron.

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan