Bukan hanya SiPEPEK, ini 7 aplikasi dan program pemerintah dengan nama nyeleneh dan berbau seksual
Nama-nama aplikasi yang berbau seksual itu misalnya SITHOLE, JEBOL YA MAS, dan SISKA KU INTIP.
JAKARTA: Singkatan nama aplikasi Sistem Informasi Administrasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (SiPEPEK) yang dikelola Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon menuai kontroversi.
Singkatan sistem pelayanan program penanggulangan kemiskinan dan jaminan kesehatan yang berbasis web itu dinilai terlalu vulgar dan berbau seksual.
SiPEPEK rupanya bukan hanya nama aplikasi dan program pemerintah dengan nama nyeleneh.
Berikut aplikasi dan program dengan nama nyeleneh dan berbau seksual yang dirangkum CNA Indonesia dari berbagai sumber:
1. SITHOLE
Sistem Informasi Konsultasi Hukum Online Pengadilan Negeri Semarang (SITHOLE) adalah aplikasi berbasis web yang dibuat Pemerintah Kota Semarang untuk memudahkan warga mendapatkan layanan umum secara online seperti mengajukan pertanyaan melalui teks, panggilan suara, atau panggilan video.
Penamaan SITHOLE dihubungkan dengan konotasi negatif karena mirip dengan kata dalam bahasa Inggris yang bermakna lubang anus.
2. SIPEDO
SIPEDO merupakan akronim dari Sistem Pelatihan Berbasis Data Online milik Pemerintah Kabupaten Sumedang yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat mencari informasi pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumedang
Kata pedo kerap dikaitkan dengan pedofilia yang merujuk pada aktivitas seksual yang dilakukan orang dewasa pada anak-anak dibawah usia 12 tahun atau belum mencapai usia pubertas.
Namun dalam Bahasa Sunda, kata pedo memiliki arti lezat atau enak.
3. JEBOL YA MAS
JEBOL YA MAS merupakan singkatan dari Program Inovasi Puskesmas Anggut Atas yang dikelola Pemerintah Kota Bengkulu.
Singkatan ini berbau seksual terkait dengan ejakulasi organ reproduksi pria ketika berhubungan seksual.
4. SIMONTOK
SIMONTOK adalah aplikasi andalan Pemerintah Kota Solo untuk melakukan monitoring stok dan kebutuhan pangan di wilayah Surakarta.
Aplikasi berbasis web ini adalah akronim dari Sistem Monitoring Stok dan Kebutuhan Pangan Pokok yang menyajikan 21 pilihan komoditas seperti beras, jagung, kedelai, telur, ikan, bawang putih, dan lain sebagainya.
Nama SIMONTOK sempat mencuri perhatian warga Kota Solo karena menurut KBBI montok diartikan gemuk berisi. Kata ini kerap digunakan untuk merujuk buah dada yang besar dan berisi.
5. SISKA KU INTIP
Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (SISKA KU INTIP) adalah program yang diluncurkan oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan.
Aplikasi ini bertujuan meningkatkan pendapatan peternakan dan perkebunan khususnya komoditas sawit dan sapi potong, percepatan swasembada sapi, serta meningkatkan pelestarian lingkungan.
SISKA KU INTIP dijadikan sebagai role model untuk pengembangan sapi potong di Indonesia oleh Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian
Bahkan Aplikasi ini pernah mendapatkan penghargaan Tanda Kehormatan Satya Lencana Wirakarya 2024 dari Presiden Joko Widodo yang diserahkan kepada Gubernur Kalsel.
Nama aplikasi ini cukup nyeleneh karena nama Siska kerap dihubungkan dengan pemeran video porno di Indonesia yang beberapa waktu lalu sempat berurusan dengan kepolisian.
Kata intip menurut KBBI berarti melihat dengan cara sembunyi-sembunyi.
6. Mas Dedi Memang Jantan
Mas Dedi Memang Jantan adalah kependekan dari Masyarakat Berdedikasi Memperhatikan Angkatan Kerja Rentan.
Program ini adalah salah satu program BPJS Ketenagakerjaan Pemerintah Kota Tegal yang memiliki tujuan untuk memberikan perlindungan kepada para pekerja Bukan Penerima Upah (BPU).
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan ketika peluncuran bahwa program ini merupakan perlindungan jaminan sosial tenaga kerja bagi pekerja rentan dengan prinsip gotong-royong.
7. i-Pubers
i-Pubers adalah singkatan dari aplikasi Integrasi Pupuk Bersubsidi yang dikelola Kementerian Pertanian bekerjasama dengan PT Pupuk Indonesia (Persero).
Tujuan dari aplikasi ini adalah mengoptimalisasi penyaluran pupuk bersubsidi kepada masyarakat yang dapat tercatat secara real time.
Aplikasi i-Pubers merupakan upaya kementerian yang menginginkan penebusan pupuk bersubsidi cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) secara online dan offline.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini