Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Indonesia

Analisis: Pelarangan iPhone 16 di Indonesia bisa jadi senjata makan tuan

Indonesia melarang penjualan ponsel iPhone 16 dan Google Pixel karena adanya peraturan penggunaan komponen dalam negeri. Menurut pengamat, Indonesia harus hati-hati dalam menggunakan daya tawar ini dalam menarik investasi asing.

Analisis: Pelarangan iPhone 16 di Indonesia bisa jadi senjata makan tuan

Ponsel iPhone Apple yang dipajang di Apple Store di Grand Central Terminal di New York City, AS, pada 16 Oktober 2024. (REUTERS/Kent J. Edwards / File Photo)

SINGAPURA/JAKARTA: Setelah pemerintah Indonesia melarang penjualan iPhone 16, Christine berhasil membeli ponsel teranyar Apple itu saat berkunjung ke Singapura.

Menurut perempuan 34 tahun ini, pelarangan tersebut malah memunculkan "efek buah terlarang".

"Banyak yang tanya 'kamu beli HP itu di mana?' atau 'kamu bayar berapa biar bisa masuk?' Bukannya membeli ponsel itu (di Indonesia) dan menguntungkan peritel dalam negeri, orang-orang akhirnya pilih membelinya di luar negeri," kata Christine yang merupakan ibu rumah tangga.

"Saya kira pelarangan itu bukan langkah yang tepat," kata dia.

Pada 25 Oktober lalu, pemerintah melarang penjualan iPhone 16 karena dianggap tidak memenuhi persyaratan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Dalam persyaratan itu disebutkan, setidaknya 40 persen dari suku cadang dalam sebuah ponsel pintar wajib dibuat di Indonesia.

Sepekan kemudian pada 1 November, pemerintah melarang penjualan ponsel Google Pixel karena alasan yang sama.

Tahun lalu, Indonesia juga memblokir fitur jual-beli di TikTok yang dianggap merusak sektor ritel dalam negeri karena menjual produk-produk murah asal China.

Langkah itu kemudian membuat perusahaan induk TikTok, ByteDance, berinvestasi US$1,5 miliar atau sekitar Rp23,4 triliun untuk mengakuisisi e-commerce raksasa Tokopedia pada tahun ini. Dengan akuisisi ini, TikTok Shop kembali berjualan di pasar Indonesia.

Pada 1 Oktober lalu, Indonesia juga telah melarang masuknya e-commerce raksasa asal China, Temu, karena dikhawatirkan akan merusak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam negeri.

iPhone 16 saat diluncurkan di Steve Jobs Campus, Cupertino, California, Amerika Serikat, pada 9 September 2024. (Foto: REUTERS/Manuel Orbegozo)

Indonesia juga berencana memberlakukan tarif 100 hingga 200 persen terhadap barang-barang impor asal China, terutama produk tekstil, pakaian, sepatu dan kosmetik.

Berbagai langkah proteksionis ini memang dapat mengundang investasi dengan memaksa perusahaan asing patuh pada peraturan dalam negeri. Namun para pengamat mengaku khawatir strategi ini malah justru akan jadi senjata makan tuan.

Bhima Yudhistira, direktur lembaga riset Centre for Economics and Law Studies (CELIOS) di Jakarta, mengatakan bahwa pemerintah memang ingin meningkatkan daya tawar dengan melarang iPhone dan Pixel masuk Indonesia. Harapannya, Apple atau Alphabet - perusahaan induk Google - bisa segera membangun pabrik di negara ini.

Menurut dia, apa yang dilakukan pemerintah ini adalah "proteksionisme semu" dan strategi untuk meningkatkan investasi asing langsung di industri teknologi.

Tapi tidak seperti pada kasus Temu dan TikTok Shop, pelarangan penjualan ponsel bukan bertujuan melindungi pasar domestik. Pasalnya, Indonesia sendiri masih sangat bergantung pada impor untuk produk-produk berteknologi tinggi ini, kata Bhima kepada CNA.

OPPO DAN SAMSUNG PUNYA PABRIK DI INDONESIA

Pada 2017, pemerintah menerbitkan regulasi soal persyaratan investasi yang wajib dipenuhi bagi perusahaan yang ingin masuk ke pasar Indonesia. Dua merek ponsel paling laris di Indonesia, yaitu Samsung dan Oppo, telah membuka pabrik manufaktur mereka di Indonesia, sebagai salah satu syarat penjualan di dalam negeri.

Samsung bahkan telah mendirikan pabrik perakitan ponsel pintar di daerah pinggiran kota Jakarta sejak 2015, dua tahun sebelum regulasi tersebut dibuat. Perusahaan elektronik raksasa Korea Selatan ini telah berinvestasi lebih dari US$1,8 miliar di Indonesia.

Sementara itu perusahaan Oppo asal China berinvestasi US$82 juta untuk membangun pabrik perakitan ponsel di Tangerang untuk penjualan di pasar Indonesia.

Oppo adalah merek ponsel pintar terlaris di Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 18 persen, diikuti Samsung dengan 17,4 persen. Sementara itu iPhone besutan Apple berada di peringkat kelima dengan pangsa pasar 11,5 persen, dan Pixel berada jauh di belakang dengan kurang dari 1 persen.

Menyusul pelarangan iPhone, Apple disebut akan berinvestasi US$10 juta (Rp 157 miliar) untuk membangun pabrik aksesoris dan komponen ponsel. Hal ini disampaikan oleh sumber anonim kepada media Bloomberg, diterbitkan pada 5 November lalu.

Apple belum memberikan responsnya terkait laporan Bloomberg tersebut. Namun Faisol Reza, wakil menteri perdagangan, kepada CNBC Indonesia pada Rabu (6 Nov) mengatakan bahwa mereka tengah mengadakan pembicaraan dengan Apple, tanpa merinci lebih lanjut.

STRATEGI YANG BISA SENJATA MAKAN TUAN

Komitmen investasi Apple bisa dipandang sebagai kemenangan Indonesia.

Menurut pengamat ekonomi dari Maybank, Etta Rusdiana Putra, penciptaan lapangan kerja saat ini sangat penting bagi stabilitas ekonomi dan politik di Indonesia.

"Pemerintah juga ingin mengurangi impor untuk meningkatkan keseimbangan perdagangan, membantu nilai mata uang, dan mempertahankan daya beli masyarakat."

Namun, tindakan yang terlalu keras menurut pengamat bisa menjadi senjata makan tuan dan membuat perusahaan-perusahaan asing enggan masuk atau melebarkan sayap bisnis mereka di Indonesia. Hal ini juga akan mengganggu upaya Presiden Prabowo Subianto dalam menarik investasi asing.

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto berjabat tangan dalam pertemuan keduanya di Beijing, China, pada 9 November 2024. (REUTERS/Florence Lo/Pool)

Terkait rencana penerapan tarif barang dari China, Dr Siwage Dharma negara, peneliti senior di ISEAS-Yusof Ishak Institute Singapura, mengatakan: "China adalah mitra dagang paling penting Indonesia... Indonesia juga bergantung pada investasi China untuk industri hilir.

"Jadi, Indonesia akan berhati-hati dalam menerapkan pelarangan dagang secara sepihak yang bisa memperburuk hubungan ekonomi atau memicu aksi balasan."

Presiden Prabowo yang berjanji melanjutkan banyak program pendahulunya, Joko Widodo, telah menunjuk beberapa menteri dari kabinet Jokowi. Di antaranya Agus Gumiwang Kartasasmita, yang tetap menduduki posisi menteri perindustrian, dan Zulkifli Hasan, mantan menteri perdagangan yang sekarang menjabat menteri koordinator bidang pangan.

Gumiwang adalah sosok di balik pelarangan iPhone 16 dan Google Pixel. Sementara Zulkifli adalah yang pertama mengatakan Indonesia akan mematok tarif untuk produk asal China.

"Mengingat anggota tim ekonomi di kabinet (Prabowo) adalah wajah-wajah lama, saya kira tidak akan ada perbedaan berarti antara pendekatan (Jokowi dan Prabowo)," kata dr Muhammad Faisal, direktur lembaga riset Centre of Reform on Economics (CORE).

Kebijakan proteksionisme Jokowi juga pernah mendapatkan kecaman dari negara-negara lain.

Pada 2022, Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO memenangkan gugatan Uni Eropa (UE) terkait larangan ekspor nikel oleh Indonesia. Larangan ekspor nikel ke Eropa oleh Jokowi dilakukan seiring upaya Indonesia menjadi pemain besar dalam produksi baterai kendaraan listrik. UE berdalih, pelarangan itu telah mencederai industri baja tahan karat Eropa.

Indonesia mengajukan banding atas keputusan tersebut dan sampai saat ini belum mencabut larangan ekspor.

Pada 2017, WTO juga memenangkan gugatan Amerika Serikat dan Selandia Baru atas pembatasan impor Indonesia untuk produk makanan dan hewan antara 2013 dan 2014. Pembatasan ketika itu diberlakukan untuk mengatasi surplus sementara yang terjadi di pasar domestik.

Bhima mengatakan, Indonesia bisa mengulang cerita yang sama jika terus mengambil jalan proteksionisme. 

Ponsel Google Pixel yang dilarang dijual di Indonesia karena tidak memenuhi persyaratan TKDN. (REUTERS/Manuel Orbegozo/File Photo)

SELESAIKAN DULU MASALAH MENDASARNYA

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah masyarakat kelas menengah Indonesia menurun tajam. Kondisi ini terjadi lantaran banyak tempat usaha dan pabrik yang tutup sebagai dampak dari pandemi COVID-19.

Prabowo telah menjanjikan membuka 19 juta lapangan pekerjaan. Menurut para pengamat, cara terbaik untuk mewujudkan janji itu adalah menggaet lebih banyak lagi investasi asing demi membangkitkan kembali sektor manufaktur yang lesu.

Namun, kata pengamat lagi, investasi dengan cara memaksa melalui ancaman tarif atau pelarangan impor bukanlah cara yang tepat.

Hal ini bisa dilihat dalam kasus merger TikTok Shop dengan Tokopedia. Setelah melakukan akuisisi, ByteDance memecat 450 karyawan Tokopedia sejak Juni lalu. PHK itu mencakup 9 persen dari total karyawan Tokopedia.

"Untuk menarik investasi, konsistensi kebijakan sangat krusial. Perlakuan yang diskriminatif seharusnya tidak diterapkan antara investor asing dan domestik untuk kebijakan apa pun yang ingin diterapkan pemerintah," kata Faisal dari CORE.

Indonesia perlu meningkatkan kemampuan tenaga kerjanya, memangkas birokrasi dan mengurangi biaya pengiriman barang dengan cara membangun infrastruktur seperti pelabuhan dan jalan raya, tambahnya.

Menurut Bhima dari CELIOS, Indonesia harus terlebih dulu menyelesaikan masalah mendasar yang membuat produk lokal tidak mampu bersaing dengan barang-barang impor yang lebih murah. 

"Masalah yang dihadapi pebisnis UMKM di Indonesia bukan hanya persaingan dengan barang impor, tapi juga tingginya suku bunga pinjaman, kesenjangan keterampilan antar karyawan UMKM, kendali mutu yang rendah dan biaya logistik yang tidak kompetitif," kata Bhima.

"Dari pada melakukan proteksionisme yang tidak ada dasarnya, pemerintah sebaiknya menyelesaikan dulu masalah mendasar ini."

UMKM di Indonesia telah berkontribusi terhadap PDB sebesar 61 persen dan menyerap 97 persen tenaga kerja.

Menurut laporan Asian Development Bank, tingginya biaya teknologi dan terbatasnya bantuan finansial telah menjadi bagi para pelaku UMKM.

Saat ini konsumen bisa membeli barang dari luar negeri dengan harga kompetitif melalui lokapasar online. Menurut Dr Siwage dari ISEAS-Yusof Ishak Institute, peluang ini bisa dimanfaatkan oleh Indonesia.

Menyinggung kesuksesan platform e-commerce lokal seperti Tokopedia dan Bukalapak yang kini menjadi unicorn - startup dengan valuasi lebih dari US$1 miliar - Siwage mengatakan Indonesia bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi tumbuh kembangnya lebih banyak lagi startup lokal.

"Indonesia harus merancang kebijakan dan insentif bagi investor asing agar bisa berkolaborasi dengan investor lokal," kata dia, menambahkan bahwa akuisisi Tokopedia oleh TikTok bisa jadi model bisnis perusahaan lainnya.

KONSUMEN TERTIPU JUAL BELI iPHONE 16

Pelarangan iPhone 16 dan Google Pixel membuat banyak orang akhirnya berburu produk ini di pasar gelap atau membeli dari luar negeri, membuat Indonesia tidak mendapatkan keuntungan dari pajak penjualan.

Juru bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri bulan lalu mengatakan sudah 9.000 unit iPhone 16 yang masuk ke Indonesia.

iPhone 16 tersebut dibeli di luar negeri dan digunakan untuk pemakaian pribadi. Febri mengatakan, kementeriannya akan memastikan ponsel-ponsel itu tidak akan dijual lagi di pasar Indonesia.

Berdasarkan situs resmi Apple, harga iPhone 16 termurah di Singapura adalah S$1,299 atau sekitar Rp15 juta. Pembeli dari Indonesia harus membayar tambahan sekitar Rp1,8 juta untuk pajak impor jika ingin membawanya pulang.

Tidak lama setelah pelarangan diberlakukan pada 25 Oktober lalu, berbagai platform e-commerce di Indonesia kebanjiran pedagang iPhone 16.

Febri mengatakan kementeriannya telah meminta marketplace untuk menghapus toko-toko yang mengaku menjual ponsel baru tersebut.

"Kami meminta masyarakat untuk tidak tergiur membeli seri iPhone 16 yang ditawarkan melalui online marketplace maupun toko offline tidak resmi. Kemenperin akan menindaklanjuti informasi yang masuk dan juga informasi yang telah berhasil kami himpun terkait dengan jual-beli iPhone 16 ini,” kata Febri dalam pernyataannya 1 November lalu. 

Ponsel iPhone 16. (iStock)

Tidak sedikit konsumen yang tergiur untuk membeli akhirnya menjadi korban penipuan.

Salah satunya adalah mahasiswi bernama Oriza yang membeli iPhone 16 dari pedagang yang mengaku membeli ponsel itu di luar negeri. Menurut Oriza, pedagang itu mengaku telah memodifikasi ponsel tersebut agar tidak terdeteksi oleh aparat.

Setelah menanti dengan tidak sabar, pesanan Oriza akhirnya datang pada akhir bulan lalu. Antusiasme perempuan 21 tahun itu lantas berubah menjadi kekecewaan.

"Ketika saya membuka kotaknya, ternyata itu iPhone 13," kata Oriza.

Dia telah mencoba menghubungi penjualnya untuk meminta uang kembali. Dia juga telah mengontak platform marketplace agar memblokir penjual penipu itu, tapi upayanya tidak membuahkan hasil.

📢 Ikuti kuis CNA Memahami Asia eksklusif di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Ayo uji wawasanmu dan raih hadiah menariknya!

Jangan lupa, terus pantau saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk mendapatkan tautan kuisnya đź‘€

đź”— Cek info selengkapnya di sini: https://cna.asia/4dHRT3V

Source: CNA/da

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan