Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Indonesia

34 buaya lepas di Batam dievakuasi, bisakah yang masih berkeliaran bahayakan Singapura?

Sejauh ini PT Perkasa Jagat Karunia, pengelola penangkaran yang jebol, belum dapat memastikan sebenarnya berapa ekor buaya yang lepas. 

34 buaya lepas di Batam dievakuasi, bisakah yang masih berkeliaran bahayakan Singapura?
Penampakan buaya-buaya yang berhasil dievakuasi oleh Tim Terpadu Penanganan Bencana dan Evakuasi Buaya setelah lepas dari penangkaran Pulau Bulan, Kecamatan Bulang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Dokumentasi Tim Terpadu Penanganan Bencana dan Evakuasi Buaya Pulau Bulan)

BATAM: Tim Terpadu Penanganan Bencana dan Evakuasi Buaya yang dikomandoi Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV berhasil mengevakuasi 34 ekor buaya yang lepas dari penangkaran di Pulau Bulan.

Sebanyak 34 ekor buaya tersebut ditemukan di sejumlah perairan Batam seperti Perairan Pulau Mangkada, Pulau Seraya, Teluk Sepaku, Sungai Lokan, dan Batu Legong, demikian bunyi keterangan Kepala Dinas Potensi Maritim (Kadispotmar) Lantamal IV yang juga koordinator lapangan Tim Terpadu, Letkol Mar Bambang Irianto, yang diterima CNA Indonesia pada Rabu siang (22/1).

Buaya terbesar yang diamankan memiliki berat lebih dari satu ton.

Adapun buaya-buaya itu lepas dari penangkaran pada 13 Januari lalu setelah Batam dilanda hujan deras dahsyat selama tiga hari berturut-turut yang menyebabkan tanggul kolam buaya jebol.

Meskipun pengelola PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) melaporkan hanya lima ekor buaya yang lepas, namun kenyataannya 34 ekor telah ditangkap kembali.

Warga setempat terutama nelayan di sekitar lokasi penangkaran yang khawatir akan keselamatan mereka dilaporkan memutuskan berhenti melaut untuk sementara waktu.

Ketidakpastian juga masih melanda karena sampai hari ini belum diketahui pasti sebenarnya berapa total jumlah buaya yang lepas.

Kepala Dinas Penerangan Lantamal IV, Mayor Laut (P) Rio Nugraha, menyampaikan kepada CNA Indonesia bahwa pihaknya belum menerima angka pasti dari PT PJK.

Di kesempatan terpisah, Tommy Steven Parulian Sinambela, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Batam, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, ketika dihubungi CNA Indonesia, menjelaskan bahwa perhitungan jumlah buaya yang lepas masih menunggu hasil stock opname, yang terkendala kesulitan dalam mengeringkan air di kolam penangkaran.

Adapun sebelum jebol, tiga kolam penangkaran yang dikelola PT PJK, lanjut Tommy, tercatat dihuni sekitar 500 ekor buaya. 

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, menyatakan bahwa kemungkinan masih ada banyak buaya yang berkeliaran di perairan Batam.

Buaya-buaya hasil tangkapan tim terpadu selanjutnya diserahkan kepada pihak terkait untuk dikembalikan ke penangkaran di Pulau Bulan.

Penampakan buaya yang diamankan Tim Terpadu Penanganan Bencana dan Evakuasi Buaya (Dokumentasi Tim Terpadu Penanganan Bencana dan Evakuasi Buaya Pulau Bulan)

BUAYA ANCAM NEGARA TETANGGA?

Terkait kemungkinan buaya-buaya itu mencapai perairan negeri jiran Singapura, Tommy menilai peluang tersebut sangat kecil.

"Perilaku buaya dapat bergerak 15-20km, tetapi buaya di penangkaran ini sudah terbiasa diberi makan oleh manusia, sehingga pergerakan mereka lebih lambat. Jadi, kemungkinan mereka berenang ke Singapura dalam waktu singkat sangat kecil," papar Tommy.

Selain itu, buaya-buaya tersebut kemungkinan besar akan bertahan hidup di ekosistem mangrove Batam yang cukup baik.

Adapun Pulau Bulan berjarak sekitar 30km dari Pulau Sentosa, Singapura, yang dikenal sebagai resor wisata. 

Mayor Laut (P) Rio menambahkan dari informasi lapangan bahwa buaya-buaya itu masih aman dari wilayah perairan Singapura karena proses penangkapan yang cukup cepat.

Letkol Mar Bambang juga mengonfirmasi bahwa kondisi di perairan Pulau Bulan dan sekitarnya kini sudah terkendali dan kondusif.

"Selain mengevakuasi buaya ke habitat yang lebih aman, kami juga melakukan langkah antisipatif, seperti patroli rutin, pemasangan tanda peringatan, dan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan keamanan," ujarnya.

Laporan tambahan oleh Denny Armandhanu

Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA IndonesiaMenangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan